ATAMBUA,iNews.id - Pemerintah Kabupaten Belu hari ini secara resmi melakukan Garnd Opening pusat Endoskopi saluran cerna di
Rsud Mgr Gabriel Manek Atambua,Sabtu,(18/06/2022).
Grand Opening pusat endoskopi saluran cerna ini merupakan yang pertama di kabupaten Belu dari duapuluan kabupaten di NTT.
Prof Dr. dr. Ari Fahrial Syam ketua perhimpunan endoskopi gastrointetinal Indonesia mengatakan terimakasih kepada pemerintah
kabupaten Belu yang sudah melakukan grand opening pusat endoskopi saluran pencernaan pertama tingkat kabupaten di NTT, karena di
Indonesia masih ada provinsi yang belum memiliki alat indescopi ini namun kabupaten belu sudah memiliki ini dan ini snagat luar biasa.
"Terimakasih kepada pemerintah Kabupaten Belu yang sudah melakukan grand opening pusat endoskopi saluran cerna dan ini merupakan
kabupaten pertama di pertama di NTT yang memiliki alat ini," ungkap Prof Dr.dr Ari Fahrial.
lu unutk terus melakukan perubahan untuk peningkatan pelayanan masyarakat yang lebih baik," ujarnya.
Prof Ari juga menambahkan sebagai dengan adanya pusat endoskopi di kabupaten Belu dapat memberikan pelayanan yang prima kepada
masyarakat dan masyarakat tidak lagi harus berobat ke luar NTT, karena dengan alat ini semua jenis penyakit di dalam tubuh yang
berhubungan dengan pencernaan dapat di atasi dengan baik, selian itu dirinya juga berterimakasih kepada bupati belu yang sudah
mengirim perawat - perawat terbaiknya unutk belajar di Rumah sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, dimana RCM merupakan rumah sakit
terbaik di Indonesia saat ini .
" Masyarakat kabupaten belu sangat bersyukur memiliki bupati yang peduli dengan kesehatan masyarakat dengan mengadakan alat
endoskopi ini karena ini merupakan alat cangih yang saat ini dimiliki oleh rumah sakit di jakarta maupun disingapore, dan dengan alat ini
semua penyakit didalam tubuh khsusnya pencernaan dapat di atasi dengan baik, untuk itu masyarakat belu harus terus mendukung
pemerintah kabupaten belu unutk terus melakukan perubahan untuk peningkatan pelayanan masyarakat yang lebih baik," ujarnya.
Editor : Stefanus Dile Payong