47.230 Anak dan Balita di Belu Jadi Sasaran Program Imunisasi

Stefanus Dile Payong
Bupati Belu dr Agustinus Taolin. menyuntik imunisasi campak rubela pada anak SD di Kelurahan Tulamalae. Rabu(18/05/2022). Foto istimewa.

ATAMBUA, iNees.id - Sebanyak 47.230 Anak - anak di kabupaten Belu menjadi sasaran  Pencanangan Bulan Imunisasi anak nasional (BIAN) tahun 2022.

Dalam pencanangan yang dilakukan pada Rabu, (17/08/2022). terdapat 150 anak sekolah dan usia balita sebanyak 200 orang yang sedang mengikuti mengikuti posyandu. 

Kepala Dinas Kesehatan Belu drg Ansila Eka Mutty dalam laporannya menjelaskan bahwa BIAN pada tahun ini merupakan upaya percepatan mengejar imunisasi lengkap anak karena selama pandemi dua tahun belakangan imunisasi anak menurun.

" Hari ini dilakukan pencanangan bulan Imunisasi bagi anak- anak, dan yanh hadir di hari pencanangan ini sebanyak 150 anak," ujar Kadis Kesehatan.

Kepala Dinas kssehatan juga menambahkan  data sementara untuk kabupaten Belu, anak-anak yang harus diimunisasi sebanyak 47.230 orang. Jadi Dinkes Belu sedang berupaya keras bersama 17 puskesmas maupun stakeholder lain untuk mencapai sasaran imunisasi ini.

Walaupun hari ini Rabu Red baru dilakukan pencanangan BIAN tingkat Nasional, Provinsi NTT maupun Belu, tetapi Dinkes Belu telah melakukan imunisasi anak sejak 6 Mei 2022 lalu. Karena dalam bulan Mei ini banyak hari liburnya sehingga perlu dilakukan awal untuk mengejar ketertinggalan", jelasnya.

"Dalam pencanangan BIAN ini terdapat dua imunisasi yakni imunisaai kejar dan tambahan. Khusus imunisasi tambahan yakni MR(Campak-Rubela) yang diwajibkan bagi anak usia 9 bulan hingga 12 tahun. Sedangkan imunisasi kejar dilakukan bagi anak-anak yang belum menerima imunisasi lengkap tanpa memandang usia," ungkap Ansilla.

Selain itu Bupati Belu dr Agus Taolin, pada kesempatan itu mengatakan pencanangan BIAN tingkat kabupaten Belu sebagai cara mencegah berbagai penyakit baik difteri, polio, tetanus, hepatitis, campak dan lainnya. Ini juga kesempatan baik baginya untuk bertemu masyarakat Tulamalae.

Ia juga meminta ibu-ibu untuk tidak membawa anak mereka yang sementara sakit untuk tidak disertakan dalam pencanangan BIAN itu. Karena imunisasi dibuka layanan pada tiap Puskesmas dan masyarakat boleh membawa anak mereka untuk mendapat pelayanan di tiap Puskesmas.

Karena nanti ada apa-apa yang disalahkan adalah imunisasi/vaksin yang telah disuntikan pada anak itu padahal lagi sakit. 

"Sebagai Bupati Belu, saya mengajak masyarakat untuk mendukung pemerintah supaya bersama-sama cegah penyakit mematikan dan kecacatan pada anak-anak kita. Seperti difteri, sebab kalau ada selaput merah di tenggorokan maka anak-anak tidak bisa makan ataupun minum. Bersihkan dengan cara apapun tidak bisa. Kalau dikorekpun tenggorokan akan berdarah dan harus membuat lubang pada tenggorokan baru bisa udara masuk dan mencegah kematian. Begitupun Pertusis dan penyakit lainnya," kata Bupati Belu.

Editor : Stefanus Dile Payong

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network