WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) memperingatkan, Rusia tengah mengerahkan kembali pasukannya untuk membanjiri Ukraina Timur. Kemungkinan konflik Rusia-Ukraina akan berlarut-larut dan berlangsung lama.
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan mengatakan, Kremlin telah merevisi 'tujuan perangnya. Saat ini, Rusia tengah berusaha untuk 'memusatkan operasi ofensifnya' di bagian timur dan selatan Ukraina.
"Semua indikasi menunjukkan Rusia akan berusaha untuk mengepung dan membanjiri pasukan Ukraina di Ukraina timur," katanya kepada wartawan di Gedung Putih, Senin (4/4/2022).
Ukraina Timur merupakan rumah bagi Donbass, di mana dua republik separatis pro-Rusia diproklamasikan. Kedaulatannya telah diakui oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada Februari lalu.
Sullivan menambahkan, Moskow sedang berusaha untuk memindahkan puluhan kelompok taktis batalyon, yang mencakup puluhan ribu tentara. Dia pun memperingatkan langkah selanjutnya dari perang Rusia kemungkinan akan berlarut-larut dan berlangsung berbulan-bulan.
"Kita seharusnya tidak berada di bawah ilusi bahwa Rusia akan menyesuaikan taktiknya, yang telah memasukkan, dan kemungkinan akan terus memasukkan, serangan nakal dan kurang ajar terhadap sasaran sipil," kata Sullivan.
Dia menduga, Moskow sekarang mungkin tertarik menggunakan tekanan militer untuk menemukan penyelesaian politik. Jika serangan di timur ini terbukti mendapatkan daya tarik, Rusia dapat menumbuhkan kembali pasukan untuk tujuan tambahan, termasuk mencoba menguasai lebih banyak wilayah di Ukraina. Perang Rusia melawan Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menimbulkan kemarahan internasional, dengan Uni Eropa, AS, dan Inggris di antaranya menerapkan sanksi keuangan besar-besaran terhadap Moskow.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait