“Mari kita bersama-sama dengan Yesus masuk ke Yerusalem, kota suci yang menjadi simbol perziarahan hidup dan pengurbanan. Yesus, Raja Kemuliaan Kekal, mengajarkan kita untuk mengikuti-Nya dengan rendah hati dan setia,” Ungkap Uskup Domi.
Uskup juga menekankan pentingnya memahami dan menghayati makna Tri Hari Suci, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci dan Minggu Paskah sebagai rangkaian peristiwa penyelamatan yang harus diikuti dengan penuh kesungguhan hati oleh umat beriman.
“Partisipasi kita dalam Pekan Suci ini bukan hanya rutinitas liturgi, tetapi perwujudan dari kesetiaan pada panggilan Allah. Kesucian berarti hidup dalam keselamatan, menjalani hidup yang baik, adil, dan bermartabat di hadapan Allah,” lanjutnya.
Mgr Dominikus juga menjelaskan bahwa hidup suci berarti hidup yang dekat dengan Allah, hidup yang berakar dalam kasih, iman dan harapan.
Lebih lanjut, Uskup Domi menyatakan dalam mengikuti rangkaian misteri sengsara, wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus, umat diajak untuk berani mencintai Tuhan dan sesama, berani menjalani hidup sebagai imam, serta berani mengambil bagian dalam Ekaristi dan pengurbanan hidup, bahkan bila perlu, berani mati bersama Kristus di salib demi kemuliaan kebangkitan bersama-Nya.
“Dalam pekan suci ini, mari kita hayati makna besarnya membangun kehidupan yang berani mengasihi, berani berkorban, dan berani bangkit bersama Tuhan untuk hidup yang kekal,” ujarnya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait