ATAMBUA, iNewsBelu.id - Jelang perayaan Pekan Suci Kebangkitan Tuhan yang menang atas maut umat Katolik mulai memperingati rangkain perayaan Paskah dengan Misa Minggu Palma.
Minggu Palma merupakan momen dimana Yesus kristus di sambut memasuki gerbang Yerusalem hingga akhirnya menyerahkan dirinya untuk di siksa dan disalibkan untuk menebus dosa umat manusia.
Di Gereja Katederal Atambua , Kabupaten Belu, NTT ribuan umat katolik dengan khusuk mengikuti perayaan agung yang di pimpin langsung oleh Uskup Keuskupan Atambua Mgr. Dominikus Saku Pr.
Uskup Atambua, Mgr Dr. Dominikus Saku, Pr, dalam perayaan Misa Minggu Palma di Gereja Katedral Atambua, Kabupaten Belu, Minggu 13 April 2025. Mengajak seluruh umat untuk menjadikan Pekan Suci sebagai pekan persatuan dan pertobatan yang mendalam bersama Tuhan Yesus Kristus.
“Mari kita bersama-sama dengan Yesus masuk ke Yerusalem, kota suci yang menjadi simbol perziarahan hidup dan pengurbanan. Yesus, Raja Kemuliaan Kekal, mengajarkan kita untuk mengikuti-Nya dengan rendah hati dan setia,” Ungkap Uskup Domi.
Uskup juga menekankan pentingnya memahami dan menghayati makna Tri Hari Suci, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci dan Minggu Paskah sebagai rangkaian peristiwa penyelamatan yang harus diikuti dengan penuh kesungguhan hati oleh umat beriman.
“Partisipasi kita dalam Pekan Suci ini bukan hanya rutinitas liturgi, tetapi perwujudan dari kesetiaan pada panggilan Allah. Kesucian berarti hidup dalam keselamatan, menjalani hidup yang baik, adil, dan bermartabat di hadapan Allah,” lanjutnya.
Mgr Dominikus juga menjelaskan bahwa hidup suci berarti hidup yang dekat dengan Allah, hidup yang berakar dalam kasih, iman dan harapan.
Lebih lanjut, Uskup Domi menyatakan dalam mengikuti rangkaian misteri sengsara, wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus, umat diajak untuk berani mencintai Tuhan dan sesama, berani menjalani hidup sebagai imam, serta berani mengambil bagian dalam Ekaristi dan pengurbanan hidup, bahkan bila perlu, berani mati bersama Kristus di salib demi kemuliaan kebangkitan bersama-Nya.
“Dalam pekan suci ini, mari kita hayati makna besarnya membangun kehidupan yang berani mengasihi, berani berkorban, dan berani bangkit bersama Tuhan untuk hidup yang kekal,” ujarnya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait