Mgr Dominikus Saku Ajak Umat Keuskupan Atambua Jaga kedamaian Jelang Putusan Sengketa Pilkada Belu

Evan Dile Payong / iNews TV
Mgr. DOMINIKUS SAKU Pr. Uskup Atambua.

ATAMBUA, iNewsBelu.id - Menjelang putusan sengketa Pilkada Belu tahun 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia  Uskup  Atambua, Mgr. Dominikus Saku Pr, mengimbau seluruh masyarakat khususnya umat Katolik di kabupaten Belu, untuk menjaga situasi damai, suasana kebersamaan yang penuh dengan kasih persaudaraan.

Uskup Atambua meminta seluruh masyarakat kabupaten Belu untuk menerima hasil keputusan MK RI pada senin 24 februari 2025 sebagai keputusan yang final dan mengikat kita semua.

Permintaan ini disampaikan Uskup Atambua kepada masyarakat khususnya masyarakat kabupaten Belu  di Istana Keuskupan Atambua Lalian, Nenuk,kecamatan Tasifeto Barat, kabupaten Belu.

"Saya Uskup Atambua dalam kesatuan dengan Forkopimda plus kabupaten Belu, menyampaikan salam kasih, salam damai sejahtera kepada saudara saudari umat beriman katolik Keuskupan atambua sekaligus menyapa saudara saudari warga kabupaten Belu yang beasal dari agama-agama lainnya di Indonesia yang berdomisii di kabupaten Belu, " Ungkap Uskup Atambua.

Di kesempatan yang penuh kasih ini, Saya mengajak kita semua,marilah kita jaga situasi damai, suasana kebersamaan, suasana yang penuh dengan kasih persaudaraan menjelang pengumuman hasil sengketa pilkada Bupati Belu. Siapa saja yang diumumkan sebagai pemenang, mari kita dalam kekuatan iman harapan dan kasih, menerima hasil keputuasan MK RI sebagai keputusan yang final dan mengikat kita semua.

Uskup Atambua mengungkapkan, negara Kita mempunyai peraturan hukum yang berlandaskan hukum tertinggi yakni UUD 1945 yang berlandaskan Pancasila, sehingga sebagai warga negara Indonesia, wajib menghormati semua itu dengan bergandengan tangan, saling menjaga dan memeihara kamtibmas di kabupaten Belu sebagai kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste.

" Kepada seluruh masyarakat khususnya para pendukung dari Paslon Bupati dan Wakil Bupati Belu, untuk menahan diri dengan tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji,melakukan provokasi,pengerusakan maupun tindakan mengumpulkan orang sambil melakukan keributan, baik itu yang dinyatakan sebagai pemenang maupun yang dinyatakan tidak mencapai kemenangan,"Katanya.

"Sebagai warga bangsa sekaligus warga beragama dan beriman, mari kita menunjukan sikap hormat dan taat kita, kepatuhan kita kepada hukum yang berlaku di negeri ini. Kita menghoramti semua itu dan sebagai umat beriman marilah kita membawa nilaii-nilai iman,moralitas dan sosial dari ajaran agama kita masing-masing, kita mempraktekannya dan mengambil bagian-bagian yang penting dan baik untuk menunjang kebersamaan kita.

Editor : Stefanus Dile Payong

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network