TEPI BARAT, iNewsBelu.id - Palestina mengecam usulan Israel untuk mengganti nama Tepi Barat menjadi Yudea dan Samaria. Nama itu merujuk pada kitab suci Yahudi.
Kementerian Luar Negeri Palestina mengungkap, komite kememnterian untuk legislasi parlemen Israel Knesset telah menyetujui rancangan undang-undang (RUU) yang mengusulkan penggunaan nama Yudea dan Samaria
Kemlu Palestina menganggap langkah tersebut sebagai eskalasi berbahaya dan awal dari rencana pencaplokan Tepi Barat serta penerapan hukum Israel di wilayah tersebut.
Rencana itu jelas akan mengganggu pembentukan negara Palestina serta penyelesaian konflik melalui pendekatan politik yang damai.
Surat kabar Jerusalem Post melaporkan, RUU yang diperkenalkan pada Desember itu mengusulkan penggantian istilah Tepi Barat dengan Yudea dan Samaria dalam semua undang-undang Israel.
Persetujuan dari komite kementerian untuk legislasi berarti pemerintah akan memberi dukungan terhadap RUU tersebut saat parlemen mengesahkannya.
RUU serupa juga telah diperkenalkan oleh legislator Partai Republik di Senat dan DPR AS.
Claudia Tenney, anggota Kongres dari New York, mengatakan dengan memperkenalkan RUU tersebut.
"kami berupaya untuk menegaskan kembali klaim sah Israel atas wilayahnya," ujarnya.
Israel menduduki Tepi Barat, rumah bagi 3 juta lebih warga Palestina, setelah perang 1967. Wilayah tersebut merupakan inti dari aspirasi Palestina untuk membentuk negara yang mencakup Jalur Gaza serta menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait