Perkuat Pengawasan di Perbatasan RI-RDTL Jelang Nataru Sahat Gelar Apel Siaga di PLBN Motaain

Evan Dile Payong
Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat M. Panggabean menggelar Apel Siaga bersama instansi terkait di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur Kabupaten Belu NTT. Selasa (26/11/ 2024).

ATAMBUA,iNewsBelu.id  - Perketat  pengawasan karantina di perbatasan Indonesia dan Timor Leste, Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat M. Panggabean menggelar Apel Siaga bersama instansi terkait di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur Kabupaten Belu NTT.  Selasa (26/11/ 2024). 

Dalam sambutannya kaban Karatina Indonesia mengatakan upacara ini sebagai bentuk kesiapan personil di perbatasan dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terutama jelang nataru ini.

"Kegiatan ini menjadi wujud nyata kolaborasi lintas sektor, lintas lembaga,  dalam mengawal wilayah perbatasan negara, karena pebatasan merupakan garda terdepan NKRI,"  Ungkap Sahat. 

Tidak hanya berkolaborasi dengan lembaga-lembaga pemerintah di perbatasan seperti Bea Cukai, Imigrasi, TNI, Polri dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Barantin juga berkoordinasi dengan otoritas perkarantinaan di negara lain. Hal ini bertujuan untuk mengharmonisasikan regulasi-regulasi terkait lalu lintas hewan, ikan, dan tumbuhan. 

"Perlu ada harmonisasi regulasi tentang persyaratan karantina dengan Timor Leste yang merupakan salah satu negara terdekat kita. Hal ini diupayakan agar tidak menghambat kelancaran lalu lintas komoditas antar kedua negara, mengingat melalui PLBN Motaain ini banyak dilalulintaskan komoditas ekspor hasil bumi seperti kopi, kakao dan kacang-kacangan, serta impor bahan pangan yang membutuhkan pengawasan ketat," Ungkap  Sahat. 

Pada kesempatan yang sama, Sahat berkesempatan melakukan kunjungan persahabatan ke kantor pelayanan karantina di Timor Leste dan berdialog dengan Flaviano Tara Besi Amaral selaku Kepala Departemen Administrasi dan Keuangan Karantina di Timor Leste. Sahat menyampaikan, bahwa dengan terpenuhi persyaratan maka akan memperlancar lalu lintas dan tentunya dapat mensejahterakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat. 

"Kita ini bersaudara, saling tergantung satu sama lain dalam menjaga. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi dapat dikoordinasikan dan disepakati agar segala pergerakan dapat dilakukan dengan lancar," ucap Sahat. 

Sebagai informasi, Barantin melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Nusa Tenggara Timur (Karantina NTT) senantiasa menjalankan fungsi perkarantinaan dan pengawasan. Berdasarkan data 3P (Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan) Tahun 2024, Karantina NTT telah melakukan penahanan sebanyak 38 kali yang meliputi pemasukan daging sapi, daging ayam, telur konsumsi, bibit alpukat, bibit jeruk hingga hewan hidup seperti ayam, burung, marmut dan anjing.

Lebih lanjut, Sahat berpesan kepada petugas karantina untuk tetap siaga memastikan komoditas-komoditas yang dilalulintaskan terjamin kesehatannya, terlebih menjelang hari raya seperti Natal dan tahun baru (Nataru) yang akan datang. 

"Pasti akan banyak pergerakan komoditas dan tentunya harus kita waspadai. Kita akan mendukung pergerakan tersebut dengan menjamin kesehatannya. Dengan ketersediaan SDM yang terbatas, namun dapat diantisipasi dengan kolaborasi dan sinergitas yang baik oleh stakeholder di perbatasan," katanya.

Editor : Stefanus Dile Payong

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network