KIEV, iNews.id - Menteri Pertahanan (Menhan) Ukraina Oleskii Reznikov menyebut militernya mendapat pasokan persenjataan yang banyak untuk melawan pasukan Rusia. Oleh karena itu tentara Ukraina siap memberikan kejutan kepada pasukan Rusia di medan pertempuran.
“Saya tidak akan mengomentari pengiriman senjata dan amunisi, ini merupakan momen yang sulit. Biar ada kejutan untuk musuh. Ketahuilah: Ada kemajuan yang signifikan,” kata Reznikov, dikutip dari RT, Selasa (8/3/2022).
Ukraina, lanjut dia, juga membeli lebih dari 50.000 helm dan jaket antipeluru, termasuk seragam standar yang juga digunakan prajurit negara anggota NATO. Pada Minggu lalu, seorang sumber mengatakan, Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS) Mark Milley mengecek pusat pengiriman senjata di pangkalan udara rahasia dekat perbatasan Ukraina. Operasi pengiriman besar-besaran senjata dikoordinasikan oleh Komando Amerika Eropa secara langsung.
Disebutkan, 17 penerbangan tiba di pangkalan udara tersebut setiap hari membawa persenjataan yang dibutuhkan. Uni Eropa sebelumnya berjanji memasok senjata anti-tank, sistem rudal pertahanan udara, dan senapan mesin, untuk Ukraina. Pada akhir Februari, Uni Eropa juga menjanjikan senjata mematikan senilai 450 juta euro untuk Ukraina.
Bantuan dari Barat sebatas persenjataan, tak bisa memenuhi permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang berharap agar NATO menerapkan zona larangan terbang di langit negaranya. Ini berarti NATO bisa terlibat perang terbuka dengan Rusia, kondisi yang sangat dihindari karena dampaknya akan meluas.
Untuk itu AS dan NATO sedang mencari cara memasok jet tempur untuk Ukraina untuk digunakan melawan pesawat-pesawat Rusia. Masalah yang timbul adalah pilot-pilot Angkatan Udara Ukraina hanya bisa menerbangkan jet-jet buatan Uni Soviet dan Rusia seperti MiG dan Sukhoi.
AS berupaya membujuk beberapa negara dekat, seperti Polandia, agar mau mengirim MiG dan Suhkhoi ke Ukraina dengan janji akan diganti dengan F-16. Masalah lain, belum ada negara yang mau memberikan izin pangkalan udaranya dijadikan lokasi pemberangkatan pesawat tempur ke Ukraina.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait