ATAMBUA, iNews.id - Dalam usaha membina kemandirian bagi warga binaan semasa menjalani masa tahanan terus dilakukan oleh Lapas kelas IIB Atambua, salah satunya adalah pengolahan lahan kosong untuk dijadikan lahan pertanian dan ditanami jagung alhasil pengolahan ini mencapai hasil sebanyak 14 ton
jagung.
Hamparan lahan kosong di sekitar lapas kelas IIB Atambua kini dirubah menjadi lahan pertanian jagung yang produktif lahan seluas 8 hektar ini disulap menjadi hamparan tanaman jagung yang dikerjakan oleh 20 warga binaan dengan pendampingan dari petugas Lapas.
Kalapas kelas IIB Atambua Edward Hadi kepada MNC Portal menjelaskan, penanaman jagung ini sebagai upaya untuk mendukung program ketahanan pangan Nasional serta membina kemandirian warga binaan di saat menjalani masa tahanan prgoram yang sudah dijalankan pada tahun kedua ini merupakan hasil kerjasama antara Lapas Kelas IIB Atambua bersama Dirjen Pemasrayarakatn Kementrian Hukum dan Ham RI, Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian, Bappenas serta Waibi.
" Penanaman jagung ini sebagai upaya untuk mendukung program ketahanan pangan Nasional serta membina kemandirian warga binaan di saat menjalani masa tahanan," ungkap Hadi.
Kalapas juga menambahkan dari hasil yang didapat ini akan dimasukan ke dalam kas Negara serta sisanya akan digunakan untuk biaya operasional pembinaan kemandirian warga binaan di Lapas Kelas IIB Atambua dengan adanya program ketahanan pangan yang dilakukan oleh pihak Lapas Kelas IIB Atambua.
" Sangat diharapkan dengan kegiatan ini mampu mendukung pemerintah dalam mencapai ketahanan pangen serta membina kemandirian warga binaan sehingga dapat mengaplikasikan kemempuan bertani di tengah keluarga dan masyarakat ketika kembalinya dari Lapas ini," ujarnya.
Selain mengolah lahan dengan tanaman padi dan jagung pihak lapas juga menanam sejumlah tanaman holtikultura seperti buang semangka, tomat, sehingga lahan kosong bisa dijadikan sumber pangan bagi warga binaan di Lapas Kelas IIB Atambua
"Panen raya yang dilaksanakan pada hari ini merupakan kali kedua di mana pihak Lapas memberdayakan warga binaan dengan memanfaatkan lahan yang kosong untuk dijadikan lahan pertanian yang bernilai guna, dengan adanya program ketahanan pangan ini warga binaan dapat dibina kemandiriannya dalam bidang pertanian sehingga dapat digunakan di kemudian hari saat kembali ke tengah-tengah masyarakat, " ungkap Hadi.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait