DILI, iNewsBelu. Id - Sultan Brunei Darussalam yang mulia Sultan Haji Hassanal Bolkiah melakukan kunjungan kerja ke negara Timor Leste pada Senin, 20 juni 2024 kehadiran sultan disambut langsung oleh Presiden Timor Leste, Perdana Menteri Timor leste, serta turut mendamping Wakil Perdana Menteri dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian serta Menteri Pariwisata dan Lingkungan Hidup, Franscisco Kalbuadi Lay, di istana negara Timor Leste.
Kehadiran sultan Brunei dalam ramgka mengikuti upacara peringatan 22 tahun hari restorasi kemerdekaan Timor-Leste, di Istana Presidenan.
Kehadiran Sultan Brunei di Timor-Leste karena di undang Perdana Menteri pada pertemuan di acara ASEAN summit ke-43 di Jakarta, September 2023 lalu, dan dianggap sebagai motivasi Timor-Leste dalam proses persiapan bergabung ke ASEAN.
“Saat ini kami sedang bersiap untuk bergabung dengan ASEAN. Yang jelas kunjungan Yang Mulia menjadi salah satu faktor motivasi kami”, kata Kepala Pemerintahan dalam keterangannya.
Lebih lanjut, Perdana Menteri menginformasikan bahwa Timor-Leste dan Brunei Darussalam sudah bersiap untuk menjalin kerja sama di bidang pendidikan dan kesehatan, karena keunggulan perawatan kesehatan di Brunei, dan juga di bidang minyak dan gas.
“Saya mengunjungi Brunei dua kali dan tidak ada apa-apa. Tapi dalam dua tahun terakhir, kalau berkunjung lagi, sudah ada infrastruktur migas yang luar biasa. Sejak saat itu, kami mulai mengirimkan warga kami untuk belajar dari mereka tentang bidang-bidang tersebut dan menjalin program kerja sama dan bekerja sama,” tegas Kepala Pemerintahan.
Pada acara ini juga dilakukan penandatanganan perjanjian visa on Arrival dengan pengecualian visa untuk paspor diplomatik dan dinas.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Brunei Darussalam yang diwakili oleh Wakil Menteri Kabinet Perdana Menteri, Dato Mohd Riza DP Haji Md Yunos, dan oleh Timor-Leste yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama, Bendito dos Santos Freitas.
Sebelumnya, Dewan Menteri telah menyetujui usulan penandatanganan perjanjian dengan negara-negara ASEAN untuk pembebasan visa selama 30 hari.
Hal ini merupakan bagian dari kriteria fasilitasi masuk dan bertujuan untuk menegosiasikan pengecualian visa bagi diplomat, pekerja, dan wisatawan.
Negara-negara ASEAN antara lain Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Timor-Leste telah menandatangani perjanjian dengan Indonesia, Kamboja, Singapura dan Malaysia.
Perjanjian-perjanjian ini akan memungkinkan warga negara Timor-Leste, ketika melakukan perjalanan ke wilayah negara penandatangan lainnya, untuk mendapatkan manfaat dari pembebasan visa untuk jangka waktu maksimum 30 hari untuk tujuan wisata.
Sebelumnya, Presiden Republik (PR), José Ramos-Horta, sudah terlebih dahulu mengundang Sultan Bolkiah untuk melakukan kunjungan ke Timor-Leste dalam kunjungan kenegaraannya ke Brunei Darussalam, pada 8 November 2023.
Brunei Darussalam, sebagai negara Asia Tenggara, mengakui kemerdekaan Timor-Leste setelah pembebasannya dari Indonesia pada tahun 2002, menyusul perjuangan yang sulit dan berkepanjangan.
Delegasi tersebut terdiri dari Sultan Brunei Darussalam, Yang Mulia Sultan Haji Hassanal Bolkiah, Wakil Menteri Kabinet Perdana Menteri Dato Mohd Riza DP Haji Md Yunos, Menteri Dalam Negeri Dato Haji Ahmaddin Haji Abdul Rahman, Menteri Luar Negeri. Menlu II, Dato Erywan Pehin, Wakil Sekretaris Tetap Kementerian Luar Negeri, Yusof Hajah Mardiana Haji Omar, Staf Peneliti Kementerian Luar Negeri, Nurul Syaffeenazz Abdul Tahir, dan Duta Besar Brunei Darussalam di Timor-Leste, Wan Hadfi Lutfan Abdul Latif.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait