FLORES TIMUR, iNewsBelu.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan peringatan waspada terhadap potensi banjir lahar hujan dari Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengingat masih adanya aktivitas erupsi.
Laporan petugas Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Bobyson Lamanepa, terekam di puncak gunung berketinggian 1.548 meter dpl tersebut adanya getaran banjir dalam jangka waktu tertentu.
Berdasarkan peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Api Lewotobi Laki-laki, jalur aliran lahar terbanyak ke Timur Laut, yakni 4 titik di Kecamatan Ile Bura dan satu titik di Kecamatan Wulanggitang.
Adapun empat titik di Kecamatan Ile Bura meliputi 3 titik di seputaran wilayah Desa Nobo dan Nurabelen dan 1 titik di Desa Dulipali. Sedangkan 1 titik di Kecamatan Wulanggitang berasa di perbatasan Tabana dan Duang.
Diakuinya, pihak PVMBG telah mengimbau warga agar senantiasa waspada terhadap potensi banjir lahar hujan waktu hujan turun dengan intensitas tinggi.
Pasalnya, erupsi masih terjadi dan sangat mungkin terjadi penumpukan material di bagian puncak yang menyebabkan masih adanya potensi mengalirnya banjir lahar saat hujan lebat.
"Oleh karena itu, perlunya mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung (Lewotobi laki-laki) jika hujan intensitas tinggi," ujar Lamanepa.
Dilansir dari laman infogeografi.com, lahar hujan berbeda dengan latar dingin. Lahar hujan adalah aliran lahar yang dipicu oleh akumulasi air hujan.
Besar kecilnya aliran lahar hujan sangat dipengaruhi oleh dua hal, yakni volume air hujan (curah hujan) yang turun dan volume endapan abu vulkanik.
Sifat aliran lahar hujan berbeda dengan aliran air. Aliran lahar hujan bersifat pasif, dengan pola arus relatif lurus, sulit mengikuti pola saluran sungai yang berkelok-kelok.
Sedangkan lahar dingin adalah lava yang bercampur dengan lumpur dingin. Lahar dingin memiliki sifat seperti air yang mengalir menuju tempat yang rendah.
Bercampur dengan air dingin, lahar dingin berwarna agak keabu-abuan agak kental.
Saat ini, Gunung api Lewotobi Laki-laki sudah berada pada status Siaga atau Level III, turun dari sebelumnya Level IV (Awas). Pos PGA Lewotobi Laki-laki terus memantau aktivitas gunung ini setiap 6 jam.
Pihaknya, demikian Lamanepa, mendapati erupsi masih terekam di gunung api tersebut. Bersamaan dengan itu, terekam pula adanya gempa guguran dan gempa frekuensi rendah.
"Rekomendasi yang kami berikan masih sama, yakni tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi, serta sektoral lima kilometer arah Utara-Timur Laut dan enam kilometer sektor Timur Laut," pungkasnya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait