Kisah Pilu Bocah Putra Korban Pembakaran Diskotek Doubel O Sorong, Datangi TKP Cari Ibunya Tagih Jan
SORONG, iNews.id - Pemandangan begitu mengharukan terlihat di lokasi Club Malam, Double O yang terbakar, Senin (24/1/2022) lalu. Seorang bocah mendatangi TKP mencari ibunya yang ikut menjadi korban bentrokan dan pembakaran di Kota Sorong . Bocah malang itu mencari ibunya dan menagih janjinya untuk jalan-jalan melihat Kota Sorong, Papua.
“Mama kemana..mama ayo..karena mama sudah janji ajak aku ke Papua, mama ..aku ada di Papua ma..Papua besar sekali ya ma..disini indah pemandangannya. Aku liat dari atas pesawat..mama ayo jalan jalan ma..aku dah datang," ungkap putra korban dengan nada haru.
Putra Almarhumah, selalu menangis dan menyebut mama nya. Putra korban dengan terisak tangis seraya memanggil mamanya , dan menagih janji mamanya kalo mamanya mau ambilkan raport sekolahnya. Putra Almarhumah dengan menangis sedih, dan berulang kali menagih janji mamanya yang sebelumnya berjanji akan mengajak putranya liburan ke Papua.
Bocah malang berumur 10 tahun itu didampingi orang tua korban dan bibinya dengan berlinang air mata mencari ibundanya yang telah tiada. Dia tak dapat menahan tangisnya saat keluarga mengambil barang-barang sisa milik korban. Seorang anggota Brimob Den B Sorong terpaksa memeluk anak berusia 10 tahun tersebut untuk menenangkannya.
Putra dari Almarhumah, Afifah, karyawan Club malam ini datang dari Bandung bersama kerabat almarhum. Mereka menyempatkan datang ke TKP untuk melihat tempat kerja mamanya. Dari pantauan MNC Portal, Mereka masuk membersihkan kamar mamanya dan mengambil barang barang properti milik mamanya yang masih tersisa yang berada di Mess karyawan Club Malam.
Sontak kesedihan bocah berusia 10 tahun ini membuat beberapa anggota Polisi yang mendampingi keluarga korban tak dapat membendung air mata mereka. Bahkan seorang anggota Brimob dari Den B Sorong langsung memeluk putra Almarhumah dengan erat untuk menenangkannya
Bentrokan berdarah yang menewaskan delapan belas orang terjadi pada Senin (24/1/2022) pekan kemarin. Sebanyak 17 orang tewas terpanggang akibat terjebak dalam gedung Club malam yang dibakar massa. dan satu pemuda tewas di Bacok saat pertikaian dua kelompok masyakarat perantaun pecah. Polisi telah menetapkan empat belas tersangka dalam kejadian ini. Termasuk memburu delapan DPO yang diduga kuat sebagai pemicu betrokan Maut tersebut dan pelaku Pembakaran gedung Night Club.
Hukuman dua puluh tahun penjara hingga hukuman seumur hidup menanti para pelaku yang diduga telah melakukan tindakan pidana berujung kematian belasan orang tak berdosa.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait