"Airnya masih sangat segar, jernih," ucapnya. Tak hanya peninggalan fisik yang ada di rumah pengasingan Bung Karno, salah satu tempat yang dikunjungi Ganjar adalah sebuah taman yang didalamnya terdapat sebuah pohon sukun. Konon, di bawah pohon sukun itulah, Bung Karno merenung dan hasil perenungannya adalah lima butir sila dalam Pancasila.
“Dengan segala kreativitasnya, Bung Karno tetap berkarya di tengah pengasingannya. Ada Tonil yang ia ciptakan, lukisan, edukasi dan ada inspirasi luar biasa sampai akhirnya merenung di bawah pohon sukun yang menghasilkan lima sila Pancasila. Ende memang sangat bersejarah,” tuturnya.
Dari rumah pengasingan ini, Ganjar merasakan bagaimana pancasila terlahir melalui perjuangan pendiri bangsa yang tidak mudah. Dasar negara itu terwujud penuh dengan semangat dan nasionalisme tinggi.
"Kita sebagai anak bangsa wajib menghargai Pancasila, sehingga pemikiran yang ditorehkan Bung Karno dalam renungannya benar-benar bisa kita terapkan.
Caranya bagaimana, jangan korupsi, jangan kolusi dan jangan nepotisme. Karena di sinilah pahlawan kita menyerahkan seluruh harta, nyawa, tenaga, pikiran, semuanya untuk kesejahteraan bangsanya. Kita harus menghormati mereka,” katanya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait