Sementara itu, sebanyak 12 orang lainnya terluka dalam ledakan bom yang terjadi di Kota Tlajomulco, di selatan ibu kota Negara Bagian Guadalajara, itu.
Gubernur mengatakan, ledakan tersebut adalah hasil dari jebakan yang dipasang oleh para pelaku.
Mereka pada mulanya menelepon aparat dan menyampaikan informasi palsu secara anonim.
Dalam percakapan tersebut, pelaku mengaku telah menemukan jenazah manusia yang terkubur di tempat kejadian.
“Panggilan telepon ini bertujuan agar para polisi kami pergi ke sana (lokasi) sehingga bisa diserang dengan alat peledak,” katanya.
Alfaro mengatakan, para pelaku kejahatan terorganisasi ini berusaha menyebarkan ketakutan dan kepanikan.
Seorang juru bicara pemerintah Jalisco mengatakan, tiga dari korban yang tewas bekerja di kantor Kejaksaan Agung. Sementara satu orang lainnya adalah petugas polisi setempat, dan dua lagi warga sipil.
Kriminalitas dan aksi kekerasan geng begitu marak di Jalisco dan wilayah sekitarnya. Kondisi tersebut membuat frustrasi pemerintahan Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador.
Akhir bulan lalu, aparat keamanan di Negara Bagian Guanajuato, tetangga Jalisco, juga menerima panggilan telepon palsu yang menginformasikan temuan mayat dalam mobil.
Begitu aparat tiba di lokasi dan memeriksa mobil yang dimaksud, kendaraan tersebut tiba-tiba meledak.
Seorang anggota Garda Nasional Meksiko tewas dan sedikitnya tiga orang lainnya terluka dalam ledakan pada waktu itu.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait