MOSKOW, iNewsBelu.id - Dokumen rahasia dari perusahaan keamanan siber Rusia, NTC Vulkan bocor. Data itu berisi email, dokumen internal, rencana proyek, anggaran, dan kontrak yang memperkuat kemampuan perang cyber Presiden Vladimir Putin dalam perang melawan Ukraina.
Dokumen itu dibocorkan oleh seseorang yang tak disebutkan namanya. Dia kesal karena ada perang Rusia-Ukraina. Padahal, kebocoran semacam ini jarang terjadi di Rusia.
Dilansir dari The Guardian, Jumat (30/3/2023), dokumen yang dilabeli 'Vulkan Files' itu berisi data penting dari 2016-2021. Beberapa hari setelah invasi Ukraina pada 24 Februari 2022, sumber itu mendekati surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung.
Dia mengatakan divisi operasional dan intelijen angkatan bersenjata Rusia bernama GRU dan layanan keamanan federal, FSB, bersembunyi di belakang Vulkan.
"Masyarakat harus tahu bahayanya," katanya. Dia menambahkan, perusahaan itu melakukan hal-hal buruk. Pemerintah Rusia pengecut dan salah.
"Saya marah atas invasi ke Ukraina dan hal-hal buruk yang terjadi di sana. Saya harap Anda dapat menggunakan informasi ini untuk menunjukkan apa yang terjadi di balik pintu tertutup," katanya.
Orang tersebut lantas membagikan data dan informasi lebih lanjut dengan startup investigasi Paper Trail Media yang berbasis di Munich.
Selama beberapa bulan, jurnalis yang bekerja untuk 11 media seperti The Guardian, Washington Post, dan Le Monde, telah menyelidiki dokumen. Mereka bergabung dalam konsorsium yang dipimpin oleh Paper Trail Media dan Der Spiegel.
Ribuan halaman dokumen rahasia itu mengungkapkan bagaimana para insinyur Vulkan bekerja untuk militer Rusia dan badan intelijen. Mereka mendukung operasi peretasan, melatih operator sebelum menyerang infrastruktur nasional, menyebarkan disinformasi, serta mengontrol bagian-bagian internet.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait