Astaga, Gegara Insentif Dipotong, Motif Cleaning Service Bunuh Dokter Mawartih Susanty Di Papua

Edy Siswato / Evan Pay
Motif pembunuhan dr. Mawartih Susanty, dokter spesialis paru RSUD Nabire akhirnya terungkap. Pelaku nekat menghabisi karena sakit hati dengan korban. Foto/Dok.Kemenkes

Kapolda pun menyebut adapun barang bukti yang ditemukan oleh para penyidik yakni berupa handphone warna hitam milik korban. Handphone itu disimpan pelaku di dalam bantal terbungkus plastik putih di gudang kecil lantai 2 ruang poli RSUD Nabire. 

“Diketahui kronologis kematian dr Mawartih Susanty, yakni dengan cara menganiaya korban dengan menutupi wajahnya memakai rok warna hitam bintik-bintik putih, yang disimpan dalam lemari kamar dan kemudian membersihkan TKP,” jelasnya. 

Kapolda menjelaskan, motif sementara menurut keterangan pelaku bahwa yang bersangkutan sakit hati dan kecewa atas perlakuan korban terhadap pelaku.

Pelaku menduga korban melakukan pemotongan upah insentif Covid-19 pada tahun 2020. Di mana pelaku seharusnya pelaku menerima Rp15 juta namun hanya mendapat Rp7 juta. Kapolda menambahkan, pelaku juga sakit hati dengan pernyataan korban yang menyebut pelaku hanya cleaning service sehingga harus terima saja segitu. 

“Untuk saat ini pelaku mengaku hanya sendiri atau pelaku tunggal dalam melakukan pembunuhan ini. Namun penyidik masih melakukan pendalaman untuk menentukan apakah ada keterlibatan orang lain dalam kasus tersebut,” ujar Kapolda.

Editor : Stefanus Dile Payong

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network