LEMBATA, iNewsBelu.id - Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT, mengalami erupsi, Rabu (22/3/2023) malam, sekitar pukul 20.16 Wita. Lava pijar teramati menyembur ke segala arah, dari dalam kawah gunung setinggi 1.423 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.
Dalam keterangan tertulis petugas pengamatan Gunung Ili Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel, yang dilansir dari magma.esdm.go.id, disebutkan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 33,3 mm dan durasi 42 detik," ujar Yeremias Kristianto Pugel, dalam keterangan tertulisnya.
Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok, serta para pendaki, dilarang melakukan aktivitas dalam radius 2 km dari kawah. Selain itu, masyarakat di Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona, diminta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran lava dan awan panas dari bagian timur puncak Gunung Ili Lewotolok.
Untuk menghindari gangguan pernapasan, maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik dari letusan Gunung Ili Lewotolok, masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok diimbau menggunakan masker pelindung mulut dan hidung, serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok, diimbau selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Sementara kepala Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok, Stanislaus Ara Kian mengatakan, saat ini status Gunung Ili Lewotolok masih berada di level II atau waspada. "Masyarakat kami minta untuk waspada, dan tidak mendekati puncak," tuturnya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait