LONDON, iNews.id - Pasien Covid-19 varian Omicron yang meninggal dunia di Inggris mencapai 12 orang hingga Senin (20/12/2021). Meski demikian belum ada tanda-tanda pemerintah Inggris memberlakukan lockdown selama libur akhir tahun. Inggris melaporkan rekor lonjakan kasus infeksi Covid-19. Para pejabat memperingatkan efek dari gelombang terbaru ini belum terlihat.
Wakil Perdana Menteri Inggris Dominic Raab mengatakan, selain 12 kasus kematian, ada 104 orang saat ini dirawat di rumah sakit akibat Omicron. Para pejabat memperingatkan tingkat rawat inap dapat mencapai level tertinggi akibat efek dari lonjakan terbaru kasus infeksi di komunitas.
"Saya tidak bisa memberikan jaminan yang keras dan cepat. Dalam menilai kondisi, kami sangat bergantung pada data nyata yang masuk dan akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk menilai masalah kritis dari keparahan Omicron ini," kata Raab, kepada Times Radio.
Perdana Menteri Boris Johnson di kesempatan berbeda mengatakan, keputusan apa pun untuk memperketat pembatasan selama perayaan Natal akan menimbulkan biaya politik yang tinggi. Ini mengindikasikan belum ada opsi untuk memberlakukan lockdown.
Johnson juga menghadapi penentangan di parlemen pada pekan lalu saat politisi dari partainya menentang pengetatan aturan. Bahkan untuk bisa meloloskan pengetatan terbaru, termasuk mewajibkan kembali penggunaan masker di tempat umum, Johnson mengandalkan dukungan dari oposisi, Partai Buruh.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait