Breaking News: 21 Anggota Keluarga Tewas dalam Kebakaran Dahsyat Di Gaza

Berlianto
Sebanyak 21 anggota keluarga tewas dalam kebakaran di Jalur Gaza. Foto/Al Jazeera

“Tidak ada satu pun dari keluarga yang selamat dari kecelakaan yang memilukan itu,” ia menambahkan.

Duka juga menyelimuti kota-kota Palestina dengan toko-toko dan bisnis tutup. Bendera dikibarkan setengah tiang, dan masjid-masjid menyiarkan ayat-ayat Al-Quran mulai pagi hari.

Bencana keluarga Abu Raya adalah salah satu insiden paling mematikan di wilayah yang terkepung sejak 2020 ketika kebakaran terjadi di pasar pusat kamp pengungsi Al-Nusseirat. Kebakaran itu menewaskan sedikitnya 50 orang, termasuk wanita dan anak-anak, serta puluhan lainnya terluka. Selain itu, puluhan toko, kios komersial, dan mobil rusak. Kerugian ditaksir mencapai USD4 juta. 

Pihak berwenang pada saat itu mengatakan bahwa api dipicu oleh kebocoran dari tabung gas yang disimpan dalam jumlah besar di sebuah toko roti. “Tampaknya insiden itu serupa, tetapi kenyataannya mengatakan bahwa mereka benar-benar berbeda,” Abu Ahmed Abu Raya, kepala keluarga Abu Raya mengatakan kepada The New Arab. 

Ia menambahkan bahwa alasan bencana kebakaran yang menimpa keluarganya masih belum diketahui

"Tidak ada keluarga sepupu saya yang selamat untuk memberi tahu kami apa yang terjadi pada mereka. Kami percaya kepada Tuhan dan akan bersabar dengan bencana kami," ujarnya.

Insiden itu memecah belah penduduk setempat, dengan beberapa menyalahkan blokade Israel, dan yang lain mengatakan Hamas memikul tanggung jawab karena diduga mengizinkan para pejabat untuk menimbun bensin dan bahan bakar di gedung-gedung tempat tinggal. 

Mohammed Ahmed, seorang saksi mata lokal, mengatakan kepada The New Arab bahwa dia bergegas ke jalan untuk mencari tahu apa yang terjadi ketika dia mendengar teriakan keras. 

“Dari waktu ke waktu, kami menyaksikan insiden mematikan seperti itu tanpa tindakan pencegahan apa pun yang diadopsi oleh otoritas lokal atau bahkan dari penduduk,” keluhnya, menekankan bahwa

“Meskipun Israel memikul sebagian tanggung jawab, pemerintah (Hamas] melakukan hal yang sama." Warga Gaza mendesak pemerintah Hamas untuk mempublikasikan hasil penyelidikannya tanpa penundaan. Sejak Israel memberlakukan pengepungan di wilayah itu ketika Hamas mengambil alih pada 2007, Gaza telah menghadapi krisis energi yang parah. Orang sering menyimpan gas memasak, solar, dan bensin di rumah untuk persiapan musim dingin. Kebakaran rumah sebelumnya disebabkan oleh lilin dan kebocoran gas.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com dengan judul "Warga Gaza Berduka, 21 Anggota Keluarga Tewas dalam Kebakaran Dahsyat | Halaman 3". 

Editor : Stefanus Dile Payong

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network