MALANG, iNewsBelu.id – Akibat mengalami trauma berat seorang aremania asal Probolinggo bernama Rusdi (17) sudah 11 hari tidak mau pulang ke rumah dan memilih menetap di Stadion Kanjuruhan.
Dia diduga mengalami trauma berat usai Tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan 132 orang meninggal.
Rusdi diketahui warga Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Identitasnya terungkap setelah pihak Unit Pelaksana Teknis (UPT) Stadion Kanjuruhan menemukan tas milik korban.
Di dalam tas Rusdi, ditemukan ijazah RA (Raudhatul Athfal) setara TK yakni RA Sunan Ampel, Krucil, Probolinggo. Penjual kopi di Stadion Kanjuruhan, Suhartini menuturkan, Rusdi enggan pulang ke rumah sejak Minggu (1/10/2022) setelah kejadian.
Dia menuturkan, Rusdi saat itu menonton sepak bola antara Aremania vs Persebaya Surabaya bersama 3 temannya.
“Tapi, kata dia (Rusdi) tiga temannya ini meninggal dunia semua,” ucapnya, Rabu (12/10/2022).
Menurut Suhartini, selama 11 hari di Stadion Kanjuruhan, Rusdi selalu berkeliling dan berjalan dengan tatapan kosong.
“Terkadang tidur di depan pintu utama stadion dan patung kepala singa tegar,” katanya. Sub Kordinator Monev dan Pelayanan Medis RSUD Kanjuruhan Lukito Condro menjelaskan, dirinya ditugaskan ke Stadion Kanjuruhan mencari keberadaan Rusdi untuk memberikan pendampingan langsung.
“Kami akan meminta bantuan dari pihak RSJ Lawang untuk membantu mengondisikan Rusdi yang mulai membahayakan tim medis. Dia butuh pendampingan,” katanya.
Artikel ini telah tayang di jatim.inews.id dengan judul " Trauma Berat, Aremania Ini 11 Hari Keliling Stadion Kanjuruhan Tak Mau Pulang Rumah ",
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait