JAKARTA, iNewsBelu.id - Banyak ilmuwan selalu memprediksikan tentang akan terjadinyaa kiamat. Hal serupa yang di lakukan oleh Fisikawan dunia, Stephen Hawking yang sangat terkenal karena karyanya tentang lubang hitam dan teori relativitas.
Namun ahli fisika yang meninggal pada usia 76 tahun ini memiliki prediksi kiamat yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri.
Disisa hidupnya, Stephen Hawking memang mengalami kelumpuhan sehingga harus menggunakan kursi roda dan alat khusus yang dihubungkan ke otaknya untuk berkomunikasi. Di tengah kekurangannya itu, Hawking dikenal sebagai fisikawan luar biasa dengan teorinya.
Namun di penghujung hidupnya, Stephen Hawking memprediksi akhir dunia yang tragis karena ulah manusia itu sendiri. Berikut 4 prediksi kiamat Stephen Hawking yang dikutip dari situs CNBC:
1. Kiamat Akibat Kecerdasan
Buatan Pada November 2017, Hawking mengatakan munculnya kecerdasan buatan atau AI bisa menjadi kiamat dalam sejarah peradaban manusia. Namun ini bisa dihindari jika ilmuwan bisa menemukan cara untuk mengendalikan perkembangan kecerdasan buatan.
“Keberhasilan dalam menciptakan AI yang efektif bisa menjadi peristiwa terbesar dalam sejarah peradaban atau yang terburuk, kami hanya tidak tahu. Jadi kita tidak bisa tahu apakah manusia akan sangat terbantu oleh AI atau mungkin malah dihancurkan olehnya,” kata Hawking dalam pidatonya.
Untuk mengatasi masalah ini, kata Hawking, manusia harus belajar bagaimana mempersiapkan, dan menghindari, potensi risiko. Karena biar bagaimanapun, AI bisa menjadi peristiwa terburuk dalam sejarah peradaban manusia.
"Ini membawa bahaya, seperti senjata otonom yang kuat, atau cara baru bagi segelintir orang untuk menindas banyak orang. Itu bisa membawa gangguan besar bagi perekonomian kita,” katanya.
2. Bumi Berubah Seperti Venus
Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Hawking memperingatkan bahwa pemanasan global dapat mencapai titik di mana manusia tidak dapat memperbaikinya. Bahkan saat itu suhu di bumi bisa mencapai 250 derajat celcius dengan hujan asam sulfat yang sangat beracun.
“Kita dekat dengan titik kritis di mana pemanasan global menjadi tidak dapat diubah. Mengabaikan perubahan iklim dapat mendorong Bumi ke tepi jurang, menjadi seperti Venus, dengan suhu dua ratus lima puluh derajat, dan hujan asam sulfat,” kata Hawking.
Ilmuwan itu mengkritik keputusan Presiden Trump pada 2017 lalu untuk menarik diri dari perjanjian iklim Paris. "Ini akan menyebabkan kerusakan lingkungan pada planet kita yang indah, membahayakan alam, bagi kita dan anak-anak kita,” ujarnya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait