Beruntung dirinya berada pada sisi kiri dan mendapat pegangan besok yang tertempel di tembok. Meskipun ia menyebut bahwa saat itu dirinya berada dalam situasi antara hidup dan mati.
"Saya berpegangan pada besi itu sama temen saya sambil berusaha bertahan. Pernafasan sesak juga mata perih. Ada sekitar 30 menitan saya dalam posisi terjepit itu. Saat itu sudah saya sudah pasrah karena situasinya memang berdesakan," ungkapnya.
Setelah hampir 30 menit berdesakan baru pintu keluar bisa dibuka. Ozy menyebut bahwa yang membantu membuka pintu juga Aremania yang sudah berada di luar. Saat itu, perlahan penonton yang berdesakan mulai bisa keluar walau pun beberapa juga sudah terlihat lemas karena kekurangan oksigen.
"Saat itu yang saya lakukan hanya berusaha bertahan agar jangan sampai terjatuh. Karena kalau jatuh pasti bahaya. Saya juga minta bantuan teman saya yang di belakang untuk bisa," ujarnya.
Di saat situasi berdesakan itu, Ozy menyatakan sempat melihat ada salah Aremania juga yang terjatuh. Saat itu, dirinya berusaha untuk membantu. Namun karena situasi yang tidak memungkinkan, Ozy mengakui kesulitan membantu karena situasinya berdesakan.
"Saya lihat dia sudah posisi tengkurap. Saya coba tarik bajunya tapi tidak bisa," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di jateng.inews.id dengan judul " Cerita Pilu Suporter saat Tragedi Kanjuruhan, Bertahan 30 Menit Antara Hidup dan Mati
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait