Plt Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) NT II Feriyanto Pawenrusi menjelaskan, bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 45,78 juta m3, yang akan mengairi irigasi seluas 4.500 hektare (ha), mereduksi banjir 230 m3/dt dan menyediakan air baku dengan debit 0,13 m3/dt serta menjadi potensi listrik mencapai 1 MW.
Bendungan Temef dengan total biaya sekitar Rp 2,7 triliun, dibagi menjadi empat paket pekerjaan, yakni paket 1 dikerjakan PT Waskita Karya-PT Bahagia Bangun Nusa, KSO dan paket 4 oleh PT Waskita Karya-Bahagia-Guntur, KSO meliputi pekerjaan bangunan pengelak, bendungan utama, hidromekanikal dan bangunan fasilitas. Untuk paket 2 dan 3 dikerjakan PT Nindya Karya-PT Bina Nusa Lestari, KSO yang meliputi pekerjaan bangunan pelimpah dan jalan akses.
"Saat ini progres konstruksinya secara keseluruhan sebesar 68,49 persen dan ditargetkan seluruhnya rampung pada 2023, yang direncanakan dapat mulai pengisian air bendungan (impounding) sekitar Agustus 2023," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Bendungan Temef di NTT Senilai Rp2,7 Triliun Ditargetkan Selesain 2023 "
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait