Tipe versatile itu lah yang menjadikan pemain dengan tinggi 1,76 meter itu memiliki fleksibilitas. Ia kerap bisa diandalkan untuk membagi bola, melakukan tusukan ke jantung pertahanan lawan sekaligus bisa mencetak gol dengan tendangan kerasnya. Sekaligus melakukan pergerakan tanpa bola yang menjadikannya pemain yang sulit untuk dijaga.
Bahkan, jauh-jauh hari sebelum gelaran Kualifikasi AFC U-20, media dan Timnas Vietnam sudah memprediksi pemain Indonesia yang harus diwaspadai adalah Marselino Ferdinan. Marcelino terus dipantau, bahkan media Vietnam sempat melakukan ulasan ketika Persebaya Surabaya tidak mau melepas Marcelino ke timnas.
Kekhawatiran itu benar-benar terbukti. Marcelino yang datang dari bangku cadangan ketika melawan Vietnam menjadi sosok pembeda. Ia berani mengoyak garus pertahanan Vietnam yang begitu rapat di babak pertama. Aksi lincahnya melewati pagar pertahanan Vietnam menjadikan momentum timnas untuk mengunci kemenangan.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong berkali-kali memuji permainan tim dan dukungan dari para suporter. Sebab, akhirnya timnas comeback dan mentalnya tidak down meskipun sempat tertinggal dari Vietnam. "Pertama saya sangat bangga kepada para pemain. Sekarang memang kita bisa menang melawan tim Vietnam. Setelah dapat kemenangan ini kita jadi lebih percaya diri untuk ke depannya," kata Shin Tae-yong seusai pertandingan.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait