Menurut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, kebocoran data pribadi tidak bisa disebut masalah ringan. Pasalnya, data pribadi yang bocor rentan disalahgunakan. Oleh karenanya, diperlukan strategi khusus untuk menanganinya.
"Kami mewakili masyarakat Jabar yang resah memohon ada sebuah upaya maksimal dari pemerintah pusat terkait keresahan seliweran data masyarakat yang dipergunakan tidak semestinya," katanya, Selasa (13/9/2022).
Kang Emil melanjutkan, beberapa masalah yang dia dapatkan melalui informasi di medsos, di antaranya terdapat data warga yang dicatut oleh partai politik. Kemudian, baru-baru ini, isu tersebut juga diramaikan oleh keberadaan peretas yang mengekspos data pejabat pemerintah.
"Jadi ini bukan hal biasa-biasa. Harus disikapi dengan cara dan strategi yang kewenangannya ada di pemerintah pusat. Saya yakin, data saya sudah berseliweran di mana-mana," tukasnya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait