Irjen Napoleon Duga Ada Skenario Terkait Kasus Dugaan Penganiayaan M Kece

Ari Sandita Murti ,Sindonews
Terdakwa dugaan kasus penganiayaan M Kece, Irjen Pol Napoleon Bonaparte menyebutkan, dia menduga kasus yang menjeratnya itu merupakan salah satu bentuk skenario. Foto/SINDOnews

JAKARTA, iNewsBelu.id - Terdakwa dugaan kasus penganiayaan terhadap M Kece, Irjen Pol Napoleon Bonaparte menyebutkan, dia menduga kasus yang menjeratnya itu merupakan salah satu bentuk skenario. Menurut Irjen Napoleon , skenario ini untuk menjebloskannya ke penjara. Dikatakan Napoleon , dia telah membacakan pleidoinya di hadapan majelis hakim PN Jakarta Selatan.

Dari pleidoinya itu, bisa menganalisis adanya dugaan skenario dalam kasusnya itu. "Setelah mengikuti proses persidangan, mulai dari pemeriksaan sampai di pengadilan terbukti dari adanya saksi-saksi hampir seluruhnya, seluruhnya bahkan mencabut keterangan yang di BAP, itu merupakan bukti adanya skenario juga di dalam perkara saya ini. Jadi, memang biasa bikin skenario itu," ujarnya di PN Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2022).

Dia menerangkan, dalam pleidoinya dia paham perbuatan pelumuran kotoran pada M Kece terpaksa dia lakukan dan dia akui memang harus melakukannya serta tak menyesalinya. Pasalnya, perbuatan penghinaan agama itu selalu terjadi berulang-ulang, apalagi perbuatan M Kece di medsos itu terkesan tak ada upaya untuk di-takedown.

"Ini semakin membakar perasaan umat Islam dan hati-hati, banyak para tokoh bicara kita tidak mau terulang kasus Poso, kasus keributan horizontal hanya karena begini," ujarnya. "Bicara agama itu sensitif, sampai hari ini kita masih dengar dan tiap hari itu orang-orang yang cemen itu yang pengecut itu hanya berbicara di depan media, tapi sembunyikan diri," tambahnya.

Napoleon mengungkapkan, dia hanya ingin menunjukkan ke publik untuk tidak bermain-main dengan persoalan agama lantaran dia siap berhadapan kembali dengan pengadilan untuk membela agamanya.

Dia tak ingin hanya berbicara saja dalam membela agamanya manakala ada orang yang menistakan agamanya, tapi berbuat dengan tindakan. "Banyak yang bilang saya sadis saya buat apa, ya yang ngomong itu yang mungkin pembelanya Kece, dia merasa wajahnya ikut terhina karena terasa seperti dipeperi sama kotoran seperti Kece," terangnya.

"Namun, saya tanya balik pada kau kalau aku sekarang menista junjungan akidahmu kau diam saja berarti kau sebetulnya tidak punya agama," sambungnya. Dia menambahkan, diharapkan giroh umat Islam tidak akan berdiam diri saja dalam menghadapi para penista agama, tapi terus bangkit untuk membela prinsipnya pula. Sebagaimana pesan yang diketahuinya dari Buya Hamka, yakni lebih baik kau berkain kafan kalau tidak melakukan apa-apa saat agamamu dinista.

"Sebetulnya bukan saya yang harus bertindak, negara yang harus bertindak untuk mencegah itu, jangan sampai terjadi lagi. Ini negara mau menghukum ya, kita lihat saja bagaimana jadinya ya," katanya.

Editor : Stefanus Dile Payong

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network