Di kesempatan yang sama, Duta Arsip Rieke Dyah Pitaloka berterima kasih kepada almarhum Sayuti Melik, B.M. Diah dan para pahlawan pendiri bangsa yang telah menyelamatkan arsip proklamasi tulisan tangan Bung Karno. Menurutnya, tulisan tangan Bung Karno bukan sekadar tulisan.
"Kalau kita perhatikan dengan seksama, itu kita bisa merasakan itu bukan sekadar tulisan, itu adalah jiwa Indonesia yang merdeka," ujar Rieke.
Menurut catatan sejarah, naskah asli teks proklamasi diselamatkan dan disimpan seorang tokoh pers dan pejuang kemerdekaan, B.M. Diah, untuk kemudian diserahkan kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto. Selanjutnya, naskah diteruskan ke Menteri Sekretaris Negara 1988-1998, Moerdiono. Pada tahun 1992, Moerdiono menyerahkan dokumen bersejarah tersebut kepada ANRI untuk disimpan dan dirawat dengan baik hingga saat ini.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait