Istana Kembalikan Teks Proklamasi Tulisan Tangan Bung Karno ke ANRI

Raka Dwi Novianto
Pengembalian teks proklamasi tulisan tangan Bung Karno di Gedung ANRI (dok. Sekretariat Presiden)

JAKARTA, iNews.id - Sekretariat Presiden mengembalikan naskah asli teks proklamasi tulisan tangan proklamator Soekarno ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Kamis (18/8/2022). 

Dokumen bersejarah itu sebelumnya dihadirkan di mimbar kehormatan saat Upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-77 di Istana Merdeka, Rabu (17/8/2022). Naskah asli itu diserahkan Kepala Biro Administrasi Sekretariat Presiden Sony Kartiko kepada ANRI dalam acara serah terima yang berlangsung di Gedung O, ANRI, Jakarta.

Kepala ANRI Imam Gunarto bersyukur naskah teks proklamasi tulisan tangan Bung Karno asli bisa disimpan di tempat ini untuk dilestarikan dan diwariskan ke generasi mendatang. 

"Teks proklamasi tulisan tangan asli dari Bung Karno adalah satu dasar, satu bukti utama tentang berdirinya negara kita," ucap Imam.

Imam mengucapkan terima kasih kepada Sekretariat Presiden dan Kementerian Sekretariat Negara yang telah memberikan kesempatan kepada ANRI untuk berkontribusi pada acara peringatan HUT kemerdekaan RI. 

"Saya kira sekali lagi kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang sangat baik antara Sekretariat Presiden dengan Arsip Nasional Republik Indonesia," ucapnya.

Di kesempatan yang sama, Duta Arsip Rieke Dyah Pitaloka berterima kasih kepada almarhum Sayuti Melik, B.M. Diah dan para pahlawan pendiri bangsa yang telah menyelamatkan arsip proklamasi tulisan tangan Bung Karno. Menurutnya, tulisan tangan Bung Karno bukan sekadar tulisan. 

"Kalau kita perhatikan dengan seksama, itu kita bisa merasakan itu bukan sekadar tulisan, itu adalah jiwa Indonesia yang merdeka," ujar Rieke. 

Menurut catatan sejarah, naskah asli teks proklamasi diselamatkan dan disimpan seorang tokoh pers dan pejuang kemerdekaan, B.M. Diah, untuk kemudian diserahkan kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto. Selanjutnya, naskah diteruskan ke Menteri Sekretaris Negara 1988-1998, Moerdiono. Pada tahun 1992, Moerdiono menyerahkan dokumen bersejarah tersebut kepada ANRI untuk disimpan dan dirawat dengan baik hingga saat ini.

Editor : Stefanus Dile Payong

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network