Tidak hanya mahasiswa, warga serta ibu -ibu turut membantu mengangkat bebatuan, pasir dan semen untuk proses pembangunan sekolah kelas jauh SDN 118 Sandana tersebut. Sementara itu, guru yang mengajar para siswa sangat mengapresiasi aksi tersebut dan menilai bahwa kegiatan tersebut sebagai bentuk kecintaan mereka kepada Indonesia yang telah berumur 77 tahun.
“Ini bentuk kecintaan mereka kepada Indonesia, di mana pemerataan pembangunan dan pendidikan menjadi hal yang penting dalam memaknai kemerdekaan,” kata Herniati Ratu, guru Kelas Jauh SDN 118 Sandana.
Diketahui, selama ini sebanyak 23 siswa dari kelas 1, 2 dan 3 terpaksa harus belajar di bangunan yang mirip seperti kandang kerbau, bahkan di kolong rumah yang sangat tidak layak.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait