JAKARTA, iNews.id - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memiliki banyak kenangan dengan mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) (alm) Wismoyo Arismunandar. Prabowo bahkan tak segan menyebut ajaran-ajaran Wismoyo telah memengaruhinya. Menurut Prabowo, nilai-nilai dan sikap Wismoyo menjadi teladan bagi para prajurit TNI AD. Wismoyo antara lain selalu menekankan agar pemimpin itu harus berani dan gembira. Pemimpin juga sekali-kali perlu menghibur anak buah, baik lewat bernyanyi, deklamasi, olahraga dan lain-lain.
Kebiasaan Wismoyo yang selalu riang gembira dan gemar menyanyi itu muncul pula saat hadir dalam sebuah acara di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur. Suatu ketika, Wismoyo datang untuk menjadi inspektur upacara, sementara Prabowo yang merupakan Danpusdik Kopassus bertindak sebagai komandan upacara.
“Feeling saya benar. Setelah upacara selesai, acara musik pun dimulai. Pak Wismoyo lalu memanggil dan meminta saya untuk bernyanyi,” kata Prabowo dalam buku biografinya berjudul 'Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto', dikutip Senin (16/8/2021).
Kontan perintah Wismoyo membuat orang-orang di Cijantung tertawa. Pikir mereka, Prabowo tidak bisa menyanyi dan pasti akan grogi. Namun apa yang terjadi? Prabowo membalik semua anggapan tersebut. Lulusan Akademi Militer 1974 ini tampil sangat apik di panggung sehingga membuat orang terkagum-kagum.
Prabowo memang cerdik. Dia ternyata telah ‘main mata’ dengan keyboardist yang tampil di acara itu.
Latihan Nyanyi di Rumah Sehari sebelum acara di Cijantung itu digelar, Prabowo rupanya sudah punya firasat bakal ‘dikerjai’ Jenderal Wismoyo. Dia sangat yakin bakal disuruh menyanyi oleh seniornya yang pernah menjabat Danjen Kopassandha (1983-1985) tersebut. Tak mau gagal dan jadi bahan tertawaan, Prabowo pun berlatih di rumah. Dia panggil keyboardist dan orang yang sering mengirim penyanyi ke Kopassus. “Saya latihan menyanyi lagu Ambon berjudul O Ulate. Selain lagu gembira, tidak terlalu susah untuk menyanyikan lagu tersebut. Setelah sekian puluh tahun, itu menjadi lagu pegangan saya,” kata mantan Pangkostrad ini.
Sebuah kebetulan ternyata keyboardist tersebut menginformasikan besok dirinya diundang ke Kopassus untuk mengisi acara. Prabowo tentu saja gembira. Acara yang dimaksud pemusik itu tak lain upacara yang akan dihadirinya, juga Jenderal Wismoyo. Jadilah latihan itu sekaligus sebagai ‘main mata’ dengan pemain musik langganan Korps Baret Merah itu. “Jadi, saya minta dia besok memberikan isyarat kepada saya kapan mulai menarik suara setelah musik diputar. Tapi kami seolah-olah belum saling kenal,” ujar Prabowo. “Ini kebetulan. Semesta alam bekerja dan berpihak kepada saya,” tuturnya. Begitulah. Feeling Prabowo terbukti. Dia benar-benar disuruh menyanyi oleh Wismoyo. Namun kali ini dia sukses besar membuat orang di Cijantung bertepuk tangan. Bekal Sajadah Sebagaimana generasi 45, ajaran menonjol dari Jenderal Wismoyo yakni patriotisme. Selain itu, tentara beralis tebal ini juga menekankan agar orang harus selalu berpikir, berbuat, dan bertutur kata yang baik. Prabowo mengungkapkan, filosofi yang juga dipelajari dari adik ipar Presiden Soeharto tersebut yakni ojo ngerasani wong (jangan bicara jelek tentang orang lain). Kenangan lain yang tak akan pernah dilupakannya yakni momen ketika Wismoyo memanggilnya jelang keberangkatan operasi di Timor Timur pada 1978. Pukul 20.00, lulusan Akademi Militer Nasional 1963 itu memintanya menghadap.
Wismoyo menanyakan persiapannya sebelum turun ke medan pertempuran. Prabowo pun menjawab semua sudah disiapkan mulai senjata, peluru, hingga obat-obatan. Namun Wismoyo seolah tak puas. Dia menanyakan lagi apa persiapan yang lain. Pertanyaan itu diulangnya beberapa kali hingga Prabowo bingung menjawab karena merasa semua sudah beres.
Tak lama Wismoyo menjelaskan maksudnya. Jenderal kelahiran Bondowoso, Jawa Timur itu masuk kamar, lalu keluar membawa bungkusan. “Isinya sajadah. Dia meminta saya menaruh sajadah itu dalam ransel selama bertugas dan menggunakannya,” kata Prabowo, mengenang.
Profil Jenderal TNI (Pur) Wismoyo Arismunandar
Lahir: Bondowoso, 10 Februari 1940.
Meninggal: Jakarta, 28 Januari 2021.
Karier: - Dangrup I Kopassandha (1978-1982).
- Wadan Kopassandha (1982-1983).
- Danjen Kopassandha (1983-1985).
- Kasdam IX/Udayana (1985-1987).
- Pangdam VIII/Trikora (1987-1988).
- Pangdam IV/Diponegoro (1988-1990).
- Pangkostrad (1990-1992).
- Wakil KSAD (1992-1993).
- KSAD (1993-1995).
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait