GAZA, iNews.id - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memombardir Jalur Gaza, Jumat (5/8/2022), menewaskan 10 orang. Serangan tersebut memicu keprihatinan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) akan meningkatnya eskalasi.
Operasi bernama Breaking Dawn yang dilakukan Israel itu bertujuan melawan kelompok perlawanan Palestina, Jihad Islam. Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, serangan rudal tentara Zionis juga melukai lebih dari 50 orang.
Pemimpin Jihad Islam Palestina Ziyad Nakhalah mengancam akan membalas serangan Israel dengan menembakkan rudal-rudalnya ke Tel Aviv. Sejak ancaman itu Israel justru semakin beringas, menembakkan rudal-rudalnya dari jet tempur ke Jalur Gaza. ICRC khawatir konflik terbaru ini akan membawa kedua pihak kepada perang seperti terjadi pada tahun lalu.
"Jika siklus kekerasan ini lepas kendali, akan membawa konsekuensi berat bagi penduduk sipil. Kami menyerukan semua pihak untuk menghormati kewajiban mereka di bawah hukum humaniter internasional," bunyi pernyataan ICRC, di Twitter.
Organisasi kemanusiaan itu menambahkan mereka berhubungan dengan semua pihak yang berkonflik dan memantau situasi dengan cermat.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait