TAIPEI, iNews.id - Taiwan dalam siaga tinggi terkait latihan militer yang digelar Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China di sekitar pulau tersebut.
Latihan perang dimulai Kamis (4/8/2022) hingga Minggu mendatang sebagai respons atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi. Kementerian Pertahanan (Kemhan) Taiwan menyatakan militernya terus memperkuat tingkat kewaspadaan dan akan bereaksi secara sesuai terhadap situasi musuh.
Disebutkan pula, militer Taiwan memantau dengan cermat akvititas China di Selat Taiwan serta dekat pulau-pulau terpencil wilayahnya. Sementara itu semua personel militer Taiwan melakukan latihan rutin seperti biasa.
Media pemerintah China Global Times melaporkan, dalam latihan itu akan dilakukan penembakan rudal hipersonik DF-17 di dekat Taiwan.
Pakar militer China mengatakan, rudal pembunuh kapal induk itu akan melintas di udara Taiwan, peristiwa yang terjadi untuk pertama kalinya. Beberapa persenjataan canggih lainnya juga akan dikerahkan, termasuk jet tempur siluman J-20.
Latihan akan mempraktikkan blokade bersama, serangan laut, serta pertempuran darat dan udara. Latihan ini disebut Global Times belum pernah terjadi sebelumnya.
Selain itu personel Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) diperkirakan akan memasuki Taiwan dalam jarak 12 mil laut dari pantai, sehingga berpotensi mengelilingi pulau itu sepenuhnya. Bahkan Komando Armada Timur PLA menyatakan, pasukan yang terlibat akan melakukan latihan tempur sungguhan di sebelah utara, barat daya, dan tenggara Taiwan.
DF-17 mampu melesat lima kali lebih cepat dari kecepatan suara dan memiliki lintasan yang tidak bisa diprediksi. Rudal ini diklaim cocok untuk mengenai target bergerak lambat seperti kapal induk.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait