MERANGIN - Duel maut terjadi di area sekolah di Kabupaten Merangin , Jambi. Seorang siswa SMPN 20 Satu Atap, Sungai Tebal, Desa Tuo, Kecamatan Lembah Masurai, tewas setelah ditusuk kakak kelasnya, Rabu (3/8/2022).
Dari informasi yang didapat, masih belum diketahui pasti kronologis kejadian tersebut. Namun, korban bernama Irfan Rivai (13), siswa kelas II SMP itu diketahui meninggal dunia setelah dibawa ke Rumah Sakit Kolonel Abunjani, Bangko.
Salah seorang guru ekstra kurikuler, Yuda Pitrade yang ikut mengantar korban ke rumah sakit menerangkan, pelaku tersebut berinisal Jy yang berusia sekitar 14 tahun.
"Tadi sudah diamankan pihak kepolisian dari Polsek Masurai. Pelaku ini saya belum kenal betul, karena baru tiga hari pindah ke sekolah ini," ungkapnya.
Menurut dia, sebelumnya pelaku ini diketahui pindahan dari Bengkulu. "Tadi korban sempat kita bawa dulu ke klinik Sungai Tebal," katanya. Dia mengaku masih belum mengetahui kejadian tersebut.
"Kejadian seperti apa, saya masih tidak tahu. Waktu kejadian saya pulang ke rumah, setelah kembali ke kantor, saya lihat murid sudah panik,” tuturnya. "Ada yang bilang, ada yang ditusuk. Habis itu, langsung saya bawa pakai motor ke klinik," tuturnya.
Terpisah, Kepala Klinik Sungai Tebal, Bidan Maryani mengaku, kondisi awal saat dibawa ke klinik korban terlihat kondisinya masih baik. Ini setelah, dirinya melihat saat korban menuju ke klinik dari motor masih bisa jalan sendiri. Bahkan, saat mau diantar ke Rumah Sakit Bangko, korban juga masih jalan kaki menuju mobil ambulance klinik.
"Saat dalam perjalanan, saya lihat kondisinya menurun, karena terlihat beberapa kali dia bilang ke ibunya kalau tidak sampai dia minta maaf ke orang tuanya," imbuh Maryani. Namun, nyawanya tidak bisa tertolong lagi, beberapa saat setelah mendapatkan perawatan di RSUD Kolonel Abunjani Bangko.
"Kalau darah tidak terlalu banyak keluar. Tapi, tadi saya tanya dokter yang menangani, kata mereka pembuluh darahnya pecah ke dalam. Jadi darahnya masuk ke dalam tubuh," katanya.
Sementara, Ketua Lembaga Adat Desa Sungai Tebal, Yurani mengatakan, kejadian tersebut terjadi dalam lingkungan sekolah korban. "Yang kami tahu anaknya baik, kalau ada masalah saya rasa tidak mungkin. Karena dia murid yang pintar. Jugo dak pernah neko-neko almarhum itu," tandasnya. Dia pun mengaku, belum mengetahui penyebab kejadian itu, karena kejadianya dalam lingkungan sekolah. Dirinya juga sangat menyayangkan terjadi penusukan tersebut. Dia menilai adanya kelalaian yang dilakukan guru dan pihak sekolah.
"Seharusnya guru harus tahu kalau ada murid yang membawa senjata tajam. Belum sempat penanganan korban sudah meninggal sekitar pukul 14.00 wib tadi," sebutnya Yurani yang juga tetangga korban.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait