Sang kakak setelah lulus SD memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi karena harus berjuang sebagai ayah dan ibu untuk mengasuh serta mencari makan bagi adik-adiknya yang masih membutuhkan figur kasih sayang dari orang tua. Kakak Daniel bekerja serabutan untuk bertahan hidup, termasuk memotong rumput dipinggir jalan atau pekerjaan lainnya jika ada yang meminta jasanya.
Saat adik-adiknya sakit terkadang Kakak Daniel harus berjuang mencari obat berupa dedaunan di hutan untuk mengobati adik-adiknya yang sakit. Di saat senggang mereka pergi ke hutan mencari kayu bakar untuk dijual di kota. Bila beruntung, di hutan mereka bisa menangkap hewan liar untuk dikonsumsi sebagai penambah protein hewani.
Sementara itu, pendidikan Daniel dimulai di taman kanak-kanak Rosa Delima di Desa Lamika, kemudian SD Katholik Lamika hingga SMPN Demon Pagong. Daniel kemudian melanjutkan tingkat pendidikan menengah atas di SMA Katholik Bhaktyarsa Maumere, Sikka, NTT. Setelah tamat SMA, Daniel memutuskan mendaftar menjadi prajurit TNI Angkatan Laut (AL). Daniel akhirnya lulus seleksi setelah mengikuti tes terakhir di Lapetal Malang. Daniel kini sebagai Prada Marinir ingin melanjutkan kariernya menjadi prajurit intai amfibi. Dia juga berharap kelak bisa kembali bertemu ibunya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait