Kekerasan itu terjadi di tengah kekacauan di Sudan sejak militer mengambil alih pada Oktober tahun lalu. Kudeta telah menyingkirkan pemerintah transisi yang memerintah negara itu sejak pemberontakan rakyat yang memaksa penggulingan otokrat lama Omar al-Bashir pada April 2019.
Kudeta itu menjungkirbalikkan transisi negara itu ke demokrasi. Selain itu juga menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan para pemimpin militer menciptakan keamanan ke daerah-daerah yang jauh jangkauannya di Sudan. Pada bulan April, bentrokan suku menewaskan lebih dari 200 orang di Darfur yang dilanda perang.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait