Kenalilah, Ini Gejala Kolesterol Tinggi yang Muncul saat Buang Air Besar

Diana rafikasari
Gejala kolesterol tinggi bisa muncul saat buang air besar. Meski buang air besar dikaitkan kanker usus, feses encer bisa menunjukkan kadar kolesterol tinggi. Foto/Express


JAKARTA - Gejala kolesterol tinggi bisa muncul saat buang air besar. Meskipun perubahan kebiasaan buang air besar biasanya dikaitkan dengan kondisi seperti kanker usus, feses yang encer bisa menunjukkan kadar kolesterol tinggi . 

Kabar buruknya, gejala khusus ini dapat menyebabkan bahaya. Feses yang encer dapat disebabkan oleh batu empedu, yang terbentuk jika ada kelebihan kolesterol dan empedu di dalam kantong empedu. Dilansir dari Express, Jumat (15/7/2022) ini dapat menyebabkan serangan kandung empedu jika batu empedu menyumbat saluran empedu.

Itulah yang membuat kondisi ini sangat berbahaya karena diam-diam dapat menumpuk di arteri. Hal tersebut bisa menyebabkan masalah serius tanpa menunjukkan gejala.

Untuk membantu mencegah pembentukan batu empedu, penting untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Kolesterol baik dan jahat, harus seimbang agar tubuh berfungsi dengan baik. 

Terlalu banyak kolesterol jahat dapat menyebabkan masalah kesehatan pada tubuh. Kolesterol tinggi biasanya disebabkan oleh makan makanan seperti mentega, lemak, kue, kue kering, daging berlemak, bacon, dan sosis. Kolesterol baik menyerap kolesterol jahat dan membawanya ke hati yang kemudian dapat dikeluarkan dari tubuh, sehingga meningkatkan asupan kolesterol baik dapat membantu membuang zat jahat dan menghentikannya menyumbat kantong empedu.

Kolesterol baik bisa ditemukan dalam makanan seperti ikan berminyak, telur, jeroan, dan yoghurt penuh lemak. Sementara kolesterol tinggi tidak menunjukkan banyak tanda bahaya dan tidak sepenuhnya tidak terdeteksi.

NHS menjelaskan bahwa kadar kolesterol Anda dapat diketahui melalui tes darah sederhana. Seperti yang disarankan oleh para ahli, salah satu mekanisme kunci untuk menurunkan kolesterol adalah mengubah pola makan. Namun, NHS mencatat bahwa perubahan gaya hidup lain seperti olahraga atau berhenti merokok juga bisa membantu. Jika perubahan gaya hidup tidak cukup, pasien akan diberi resep obat untuk menurunkan kolesterol.

Editor : Stefanus Dile Payong

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network