Letusan yang terjadi juga disertai dengan gemuruh dan dentuman sedang hingga kuat. Teramati lontaran ke segala arah dengan jarak luncur 300-800 meter dari pusat erupsi.
Letusan yang terjadi juga mengakibatkan kegempaan di sekitar permukiman di bawah kaki gunung api dengan durasi berkisar dari 34-129 detik.
"Tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-1 mm (dominan 0.5 mm)," ujarnya. Dia menyebut saat ini aktivitas gunung api yang sempat meletus pada November 2020 itu sangat tinggi. "Level III atau siaga masih berlaku hingga saat ini, karena itu mereka mengeluarkan sejumlah rekomendasi agar warga sekitar waspada," katanya.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait