Apa Itu Endoskopi? Ini Penjelasan Ketua PEGI Prof Ari Fahrial Syam

Dile Payong
Prof Dr. dr. Ari Fahrial Syam ketua perhimpunan endoskopi gastrointetinal Indonesia, sedang menjelaskan bagaimana fungsi dan kegunaan alat endoskopi di rumah sakit umum daerah Atambua,Sabtu,(18/06/2022). foto iNews.TV. Evan Pay.

ATAMBUA, iNews.id - Terkadang masalah pencernaan bisa terjadi pada setiap orang karena berbagai alasan. Namun, sering kali masalah
pencernaan disepelekan hingga tak disadari penyakit yang dialami sudah mengarah ke tahap yang serius dan butuh pemeriksaan lebih
lanjut. 

Hal ini di ungkapkan oleh Prof Dr. dr. Ari Fahrial Syam ketua perhimpunan endoskopi gastrointetinal Indonesia saat melakukan
grand opening pusat endoskopi saluran pencernaan pertama tingkat kabupaten di NTT di Atambua, Sabtu,(18/06/2022).

Prof Dr. dr. Ari Fahrial Syam yang juga merupakan dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. dalam sambutan nya menjelaskan masalah pencernaan mesti ditelusuri akar penyebabnya. Salah satu metode pemeriksaan yang paling jitu adalah dengan teknik endoskopi. 

"Endoskopi adalah prosedur medis untuk memeriksa organ dalam tubuh tanpa melakukan pembedahan besar. Pemeriksaan ini dilakukan
menggunakan alat khusus yang disebut endoskop, yaitu alat berbentuk selang dilengkapi dengan senter dan kamera di bagian ujungnya.
Kamera tersebut akan menangkap gambar di dalam tubuh dan terhubung ke layar monitor sehingga dapat membantu dokter memantaunya.
Untuk lebih memahami apa itu endoskopi," ungkap Prof Dr. dr. Ari Fahrial Syam.

Bagaimana prosedur, serta efek sampingnya simak penjelasan berikut ini.

Apa Itu Endoskopi?

Pemeriksaan endoskopi adalah tindakan medis dengan memasukkan endoskop ke dalam saluran pencernaan melalui mulut atau dubur
untuk mengamati organ dalam atau jaringan secara detail. Prosedur ini juga dapat digunakan untuk tujuan lain, termasuk operasi kecil.

Dokter umum biasanya akan merujuk pasien untuk menjalani prosedur endoskopi jika mengalami gejala tertentu. Tujuannya agar bisa
segera mengetahui penyakit dan menentukan pengobatannya. Endoskopi modern telah terbukti sangat berguna di banyak bidang
kedokteran karena memiliki kecenderungan minim risiko, memberikan gambar yang jelas, dan prosedurnya cepat," kata Prof Dr. dr. Ari Fahrial 

Fungsi Endoskopi

1. Memeriksa Gejala yang Dialami Pasien

Endoskopi adalah metode yang sangat berguna untuk memeriksa gejala-gejala yang dialami pasien dari suatu penyakit. Sebagai contoh,
pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas bisa membantu dokter memeriksa penyebab dari gejala mual, muntah, kesulitan menelan,
hingga pendarahan saluran cerna.

2. Mendiagnosis Penyakit

Apabila penyebab dari keluhan pasien sudah diketahui, dokter kemudian dapat melakukan pengambilan sampel jaringan pada organ tubuh
yang bermasalah atau biopsi dengan penjepit kecil yang terdapat pada endoskop. Sampel tersebut akan diperiksa lebih lanjut guna
mengetahui kemungkinan penyakitnya.

3. Mengatasi Penyakit

Pada beberapa kasus, endoskopi adalah metode yang juga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi suatu penyakit. Contoh penanganan
penyakit yang bisa dilakukan dengan metode ini, antara lain terapi laser atau ablasi gelombang mikro guna menghancurkan sel kanker,
pembedahan saluran cerna, dan pemberian obat langsung pada organ yang bermasalah.

4. Skrining dan Pencegahan Kanker

Fungsi endoskopi berikutnya adalah sebagai skrining dan pencegahan kanker. Biopsi yang dilakukan tak hanya berguna untuk
mendiagnosis penyakit, melainkan juga membantu mencegah penyebaran jaringan kanker jenis tertentu.

Apa Itu Endoskopi Saluran Cerna Atas?

Terdapat berbagai jenis endoskopi sesuai lokasi pemeriksaannya, salah satunya adalah endoskopi saluran cerna atas atau upper
gastrointestinal endoscopy. Endoskopi saluran cerna atas adalah prosedur untuk melihat saluran pencernaan bagian atas secara visual,
meliputi kerongkongan, perut, hingga usus dua belas jari. Prosedur ini disebut juga dengan esophagogastroduodenoscopy (EGD).

Fungsi Endoskopi Saluran Cerna Atas

Dokter menggunakan endoskopi saluran cerna atas untuk membantu mendiagnosis dan mengobati gejala serta kondisi yang memengaruhi
kerongkongan, lambung, dan usus bagian atas atau duodenum. Endoskopi saluran cerna atas dapat menemukan penyebab dari gejala-
gejala seperti sensasi nyeri ulu hati terus-menerus, mual dan muntah, kembung berkepanjangan dan bersendawa, pendarahan, nyeri,
masalah saat menelan, serta penurunan berat badan yang tak dapat dijelaskan

Adapun beberapa penyakit yang bisa dideteksi menggunakan prosedur endoskopi, di antaranya Gastroesophageal Reflux Disease (GERD),
kanker, borok, peradangan atau pembengkakan, kelainan pra-kanker seperti Barrett's esophagus, penyakit celiac, penyempitan
kerongkongan, dan penyumbatan

Selain itu, dokter juga menggunakan endoskopi saluran cerna atas untuk sejumlah kebutuhan, seperti mengobati kondisi seperti varises
esofagus dan pendarahan dari bisul, melebarkan penyempitan kerongkongan. Bisa juga untuk mengambil benda, termasuk makanan atau
lainnya yang mungkin tersangkut di saluran pencernaan bagian atas. Selain itu, untuk menghilangkan polip atau pertumbuhan lainnya, atau
menempatkan tabung pengisi atau tabung drainase. Saat ini, para dokter pun mulai menggunakan endoskopi saluran cerna atas guna
melakukan prosedur penurunan berat badan bagi beberapa orang dengan obesitas.

Prosedur Endoskopi Saluran Cerna Atas

Saat melakukan prosedur endoskopi saluran cerna atas di klinik atau pun rumah sakit, tentunya ada beberapa hal yang perlu disiapkan
terlebih dahulu. Pertama, pasien perlu menceritakan pada dokter tentang riwayat kesehatan, termasuk gejala yang dirasakan, alergi, dan
semua obat maupun vitamin yang dikonsumsi. Dokter akan memberikan sejumlah arahan kepada pasien sebelum menjalani prosedur ini.
Mereka akan diminta berpuasa selama 6-8 jam dengan tujuan agar lambung benar-benar kosong. Jika tidak, dokter akan kesulitan
memeriksa dengan jelas sebab saluran cerna tertutup dengan makanan atau minuman.

Kemudian, pasien akan diberikan obat penenang melalui infus supaya lebih nyaman selama tindakan. Pasien juga mungkin diberikan bius
cair berbentuk obat kumur atau semprotan guna membuat tenggorokan mati rasa dan mencegah tersedak selama prosedur. Dalam
beberapa kasus, endoskopi bisa dilakukan tanpa pembiusan.

Pasien akan diminta berbaring miring di atas meja operasi, lalu dokter dengan hati-hati akan memasukkan alat endoskop ke dalam
kerongkongan menuju perut dan duodenum (usus dua belas jari). Kamera kecil yang terpasang pada endoskop akan mengirimkan gambar
ke monitor yang memungkinkan dokter terus memantau melalui layar.

Selama tindakan, dokter mungkin akan melakukan biopsi, menghentikan pendarahan pada saluran pencernaan, maupun melakukan
prosedur lain, misal melebarkan penyempitan saluran pencernaan

Adapun lamanya prosedur endoskopi adalah sekitar 15 sampai 30 menit. Selama tindakan, pasien tidak akan merasakan apapun, kecuali
tertidur dengan pulas akibat dari pemberian obat bius.

Hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Menjalani Endoskopi

Setelah endoskopi dilakukan, pasien bisa langsung pulang pada hari itu juga. Namun, pasien akan diminta untuk menunggu 1 hingga 2 jam
di rumah sakit hingga efek obat bius tersebut hilang. Selanjutnya, dokter akan memberikan arahan tentang perawatan pascaendoskopi
dilakukan.

Pasien mungkin juga akan merasakan kembung atau mual dalam waktu singkat. Sakit tenggorokan pun umum terjadi, tetapi itu semua
akan hilang setelah 1 sampai 2 hari. Adapun hasil pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas tidak membutuhkan waktu lama untuk segera
diketahui.

Efek Samping Endoskopi Saluran Cerna Atas
 

Endoskopi adalah prosedur yang tergolong aman. Namun, seperti prosedur medis lainnya, tetap ada efek samping dari tindakan ini. Pada
kasus langka, komplikasi yang bisa terjadi, di antaranya pendarahan, terutama jika melibatkan biopsi atau prosedur lain untuk mengobati
masalah sistem pencernaan. Efek samping lainnya, yakni perforasi (lubang atau luka) di lapisan saluran cerna atas, atau reaksi abnormal
terhadap obat penenang, seperti masalah pernapasan atau jantung

Pendarahan akibat prosedur biasanya kecil dan bisa berhenti tanpa pengobatan. Sementara itu, kasus perforasi jarang terjadi, namun
apabila sampai terjadi, dokter perlu melakukan operasi untuk mengobatinya. Dokter juga dapat mengatasi reaksi abnormal terhadap obat
penenang dengan menggunakan obat-obatan atau cairan IV selama atau pascaprosedur.

 

Apabila pasien mengalami gejala, seperti nyeri dada, masalah pernafasan, demam, masalah menelan atau sakit tenggorokan yang semakin
parah, muntah (terutama jika mengandung darah atau seperti bubuk kopi), sakit di perut semakin parah, atau tinja berwarna hitam atau
berdarah di bawah sebaiknya segera datang ke dokter.

Itulah hal-hal yang perlu Anda pahami tentang prosedur endoskopi, khususnya endoskopi saluran cerna atas. Sekali lagi, prosedur ini
tergolong aman dan bertujuan mengamati organ di dalam tubuh Anda, sehingga dokter bisa mendiagnosis penyakit yang Anda derita.

Guna mendeteksi dini kesehatan dan mencegah kondisi semakin parah, Anda juga dianjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan
kesehatan, terutama kesehatan saluran pencernaan. Hal ini penting dilakukan agar bisa segera ditangani sesuai prosedur yang tepat jika
ditemukan adanya gejala tertentu.

Dengan semua penjelasan ini snagat di harapkan masyarakat kabupaten belu sangat terbantu karena tidak perlu lagi jalan jauh - jauh unutj
melakukan pemeriksaan endoskopi karena di Atambua juga sudah ada alat ini, ujar Prof Dr. dr. Ari Fahrial Syam yang juga Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.

Editor : Stefanus Dile Payong

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network