Endoskopi adalah prosedur yang tergolong aman. Namun, seperti prosedur medis lainnya, tetap ada efek samping dari tindakan ini. Pada
kasus langka, komplikasi yang bisa terjadi, di antaranya pendarahan, terutama jika melibatkan biopsi atau prosedur lain untuk mengobati
masalah sistem pencernaan. Efek samping lainnya, yakni perforasi (lubang atau luka) di lapisan saluran cerna atas, atau reaksi abnormal
terhadap obat penenang, seperti masalah pernapasan atau jantung
Pendarahan akibat prosedur biasanya kecil dan bisa berhenti tanpa pengobatan. Sementara itu, kasus perforasi jarang terjadi, namun
apabila sampai terjadi, dokter perlu melakukan operasi untuk mengobatinya. Dokter juga dapat mengatasi reaksi abnormal terhadap obat
penenang dengan menggunakan obat-obatan atau cairan IV selama atau pascaprosedur.
Apabila pasien mengalami gejala, seperti nyeri dada, masalah pernafasan, demam, masalah menelan atau sakit tenggorokan yang semakin
parah, muntah (terutama jika mengandung darah atau seperti bubuk kopi), sakit di perut semakin parah, atau tinja berwarna hitam atau
berdarah di bawah sebaiknya segera datang ke dokter.
Itulah hal-hal yang perlu Anda pahami tentang prosedur endoskopi, khususnya endoskopi saluran cerna atas. Sekali lagi, prosedur ini
tergolong aman dan bertujuan mengamati organ di dalam tubuh Anda, sehingga dokter bisa mendiagnosis penyakit yang Anda derita.
Guna mendeteksi dini kesehatan dan mencegah kondisi semakin parah, Anda juga dianjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan
kesehatan, terutama kesehatan saluran pencernaan. Hal ini penting dilakukan agar bisa segera ditangani sesuai prosedur yang tepat jika
ditemukan adanya gejala tertentu.
Dengan semua penjelasan ini snagat di harapkan masyarakat kabupaten belu sangat terbantu karena tidak perlu lagi jalan jauh - jauh unutj
melakukan pemeriksaan endoskopi karena di Atambua juga sudah ada alat ini, ujar Prof Dr. dr. Ari Fahrial Syam yang juga Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Editor : Stefanus Dile Payong
Artikel Terkait