ATAMBUA, iNews.id - Berpendidikan Rendah dan minimnya kealihan tidak menyurutkan semangat Andreas Petani salak asal Desa Fatulotu, Kecamatan Lasiolat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur untuk berjuang seorang diri membudidayakan tanaman salak.
0
Bermodalkan pengalaman yang ia dapatkan di tanah kalimantan membuat Andreas sejak Tahun 1988 sudah memulai usahanya dengan membudidayakan tanaman salak ini dan meraup keuntungan jutaan rupiah perhari nya.
Andreas Petani Salak di Desa Fatulotu mengatakan, awalnya dirinya merantau ke kalimantan dan bekerja di perusahan k3bun salak di kalimantan, dalam bekerja driinya juga sambil belajar bagaimana cara dan langkah dalam membudidaya tanaman ini. Setelah berhasil dirinya memutuskan untuk kembali dan membuka usaha sendri.
"Saya dulu kerja di kalimantan di perkebunan salak, disana saya belajar bagaimana membudidayakan tanaman ini dan setelah saya tau saya memutuskan untuk kembali ke kampung halaman untuk membuka usaha saya sendiri," ujar Andreas.
Memang banyak kendala yang saya hadapi senak awal merintis usaha ini namun berkat pengalaman yang saya dapat di pulau kalimantan saya akhirnya berhasil membudidayakan ini.
" Untuk pemasaran nya saya jual satu buah seribu rupiah dan dalam sebulan sayaa bisa mendapatkan 7 hingga 8 juta rupiah," katanya.
Dirinya juga menambahkan akan membuka lahan lagi untuk menanam pohon salak ini karena dari hasilnya sudah sangat menjanjikan untuk peningkatan ekonomi keluarga.
Editor : Stefanus Dile Payong