JAKARTA, iNews.id - Banjir bandang melanda Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (4/9/2021) dini hari.
Peristiwa ini mengakibatkan dua warga tewas dan satu orang hilang. Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, bencana ini disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Jumat (3/9/2021).
"Bencana ini juga mengakibatkan satu warga Ngada mengalami luka berat serta 26 orang mengungsi," ujarnya di Jakarta, Sabtu (4/9/2021).
Menurutnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngada telah melakukan upaya penanganan darurat, seperti evakuasi warga luka-luka. BNPB juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk kaji cepat dan memberikan pertolongan kepada warga terdampak.
"Terkait warga yang masih hilang, tim gabungan yang dikoordinasikan Basarnas masih melakukan pencarian di lokasi kejadian. Tim gabungan ini terdiri atas personel BPBD, TNI dan Polri serta dibantu masyarakat," katanya.
Di samping korban jiwa, sebanyak lima unit rumah warga hanyut. BPBD masih melakukan pendataan terhadap kerusakan rumah dan infrastruktur lainnya. Tercatat kebutuhan mendesak saat ini antara lain pakaian dewasa dan anak-anak, selimut, kasur, obat-obatan, bahan pangan, masker, bahan bangunan rumah.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga telah mengeluarkan prakiraan cuaca tiga harian mulai dari Sabtu (4/9/2021) sampai Senin (6/9/2021) di wilayah Provinsi NTT yang didominasi cuaca cerah berawan, berawan dan hujan ringan.
Berdasarkan kajian inaRISK, Kabupaten Ngada memiliki potensi bahaya banjir bandang pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada sembilan kecamatan.
BNPB mengimbau untuk pemerintah daerah setempat dan masyarakat dapat mempersiapkan rencana kesiapsiagaan dengan membersihkan daerah resapan dan saluran air, peninjauan kekuatan infrastruktur rumah warga yang terletak di wilayah berpotensi banjir secara berkala. Kemudian meningkatkan kewaspadaan dengan memeriksa prakiraan cuaca dari laman BMKG serta potensi bencana melalui inaRISK yang kemudian dapat diinformasikan kepada masyarakat sekitar melalui jejaring komunikasi.
Kepala BPBD Ngada Bernat Ferdinan Bura menambahkan, banjir bandang terjadi mulai Jumat malam pukul 23.00 WITA. Saat kejadian, hujan lebat melanda dari sore hingga malam hari.
"Korban jiwa ada satu orang anak kecil. Lalu pasangan suami istri yang hilang, namun satu sudah ditemukan meninggal. Ada juga warga yang luka patah tulang sudah ditangani," ujarnya, Sabtu (4/9/2021).
Editor : Stefanus Dile Payong