Breaking News! Presiden Prabowo Ungkap Indonesia Masih Kekurangan 70.000 Dokter Spesialis

JAKARTA, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto mendapatkan laporan bahwa Indonesia masih kekurangan banyak dokter spesialis. Hingga saat ini, Indonesia masih kekurangan 70.000 dokter spesialis.
“Saya dapat laporan kita kekurangan 70.000 dokter spesialis. Kita harus mengejar itu. Hari ini saya dapat laporan kita menghasilkan dokter umum hanya 12.000 satu tahun, spesialis 2.700," kata Prabowo dalam peresmian Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional RS Pusat Otak Nasional, Jakarta Timur, Selasa (26/8/2025).
Menurut Prabowo, diperlukan langkah-langkah tidak biasa untuk meningkatkan produksi dokter spesialis.
Dia menyebut, perlu waktu 35 tahun untuk bisa memenuhi jumlah kebutuhan dokter spesialis di Indonesia. Kondisi ini juga belum ditambah dengan dokter-dokter spesialis yang pensiun sepanjang periode waktu tersebut.
"Makanya kita harus berupaya dengan langkah-langkah yang tidak bisa langkah normatif,” ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo Subianto meresmikan gedung layanan terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Mahar Mardjono. Cawang, Jakarta Timur, Selasa (26/8/2025). Gedung ini akan menjadi pusat riset neurosains atau ilmu saraf kelas dunia
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, pada hari ini, hari Selasa 26 Agustus 2025, saya Prabowo Subianto Presiden Republik Indonesia meresmikan gedung layanan terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Mahar Mardjono,” ucap Prabowo.
Gedung baru RS PON ini dibangun untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan rumah sakit dalam menangani penyakit saraf serta menjadi pusat riset dan pendidikan neurosains kelas dunia.
Gedung baru terdiri atas gedung utama dengan fasilitas ruangan IGD, SCU, HCU, ICU, Radioterapi LINAC dan CT Simulator. Gedung tersebut dibangun dengan pendanaan berasal dari APBN, SMI dan Badan Layanan Umum (BLU).
Editor : Stefanus Dile Payong