Cegah Aksi Premanisme Satgas Ops Pekat Polres Belu Gelar Patroli ke PLBN Mota'ain

ATAMBUA,iNewsBelu.id - Dalam rangka menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat dari segala bentuk penyakit masyarakat (pekat) dan aksi premanisme yang meresahkan, Kepolisian Resor Belu Polda NTT terus melakukan patroli kesetiap tempat umum.
Patroli dialogis di hari ke 13 operasi pekat ini dipimpin Kabag Ops Polres Belu, AKP I Nengah Sutawinaya, SH yang diikuti para pejabat operasi, Kasatgas dan anggota yang terlibat dalam Sprin Ops Pekat Turangga 2025 dengan mendangi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, desa Silawan, kecamatan Tasifeto Timur, kabupaten Belu.
Kedatangan para perdonil ini, disambut Kepala PLBN Motaain, Maria Fatima Rika, S.STP, dan Ka.Pos Pam Motaain, AIPTU Imam Sukadi yang dilanjutkan dengan tatap muka di ruang rapat PLBN Motaain.
Kabag Ops mengungkapkan, kedatangan pihaknya di kawasan PLBN Motaain ini untuk memastikan PLBN sebagai etalase negara tersebut aman dari gangguan aksi premanisme.
"Kami dari Satgas anti premanisme operasi Pekat hadir disini menindaklanjuti perintah dari bapak Kapolres Belu dimana kami Polres Belu mendapatkan informasi dari pihak PLBN tentang tindakan tidak terpuji yang dilakukan para sopir rental mobil asal desa Silawan terhadap pelintas batas dari negara Timor Leste menuju wilayah Indonesia," Ungkap Kabag Ops.
Dirinya menambahkan beberapa hari lalu ada informasi terjadinya aksi premanisme ditempat ini oleh karena itu kehadiran kuta hari ini untuk memastikan apakah aksi tersebut masih dilakukan atau tidak.
Jikalau aksi tersebut masih dilakukan maka kami akan mengambil langkah tegas karena yang demikian tidak diatur dalam regulasi terkait melarang kendaraan di luar Motaain, masuk untuk mengangkut penumpang yang datang dari Timor Leste melalui pintu PLBN.
Sementara Kepala PLBN Motaain, Maria Fatima Rika kepada pihak kepolisian mengungkapkan, terkait tindakan para sopir rental Silawan, pihaknya sudah berupaya melakukan mediasi atau pertemuan dengan semua pihak terkait termasuk pihak desa, Dinas Perhubungan, TNI-Polri, dan Kesbangpol, namun perwakilan sopir rental dari Desa Silawan tidak hadir.
Pihaknya juga menegaskan, PLBN adalah objek nasional sehingga tidak boleh ada satu pun pihak yang berhak memaksakan aturan sendiri dengan melarang pelintas batas menggunakan jasa mobil rental dari Atambua, sebelum diterbitkannya regulasi terkait transportasi di kawasan PLBN Motaain.
"Atas tindakan tersebut, kami sudah memberi ruang dialog dengan turut mengundang sopir rental dari Silawan namun mereka sendiri tidak hadir tanpa ada alasan.Dan hari ini atas permintaan dari pihak desa Silawan, kami akan menggelar kembali dialog bersama pihak desa, TNI Polri termasuk perwakilan sopir rental sehingga masalah tersebut tidak kembali terulang" Katanya.
Lebih lanjut, Kepala PLBN Motaain juga mengucapkan terima kasih kepada Polres Belu yang sudah hadir memantau situasi keamanan di pintu perbatasan RI-RDTL.
"Terima kasih kepada bapak Kapolres Belu yang melalui Satgas Anti Premanisme hadir memantau kondisi aktivitas PLBN hari ini. Situasi sampai saat ini aman, aktivitas pelintas batas dari Timor Leste berjalan normal. Memang pada sabtu tanggal 24 kemarin sempat terjadi insiden dimana sopir rental di Atambua diusir keluar oleh sopir dari Silawan saat menjemput pelintas dari Timor Leste," ungkap Kepala PLBN.
Berkaitan dengan masalah keamanan disini, bapak Kapolres Belu sudah memberikan atensi khusus kepada personel Pos PAM Motaain untuk bersinergi dengan personel Pos Brimob dan rekan TNI yang ada di Motaain, untuk meningkatkan pengamanan dan pengawasan di wilayah PLBN Motaain agar tidak terjadi gangguan sekecil apapun di PLBN yang menjadi etalase negara kita.
"Dan bilamana hal tersebut kembali terjadi dan eskalasi meningkat, kami Polres Belu siap 1x24 jam untuk melakukan penebalan personel di kawasan PLBN Motaain. Ini sudah komitmen kami sesuai dengan instruksi langsung dari Bapak Kapolri dalam hal memberantas segala bentuk aksi premanisme yang meresahkan masyarakat," Imbunya.
Editor : Stefanus Dile Payong