"Sebagai deken sayaa sudah menerima penjelasan dari Romo Ino Pr dan memang benar diatas mobil emang ada 1 botol aqua kecil minuman tradisional(SOPI) yang hendak diberikan untuk rekannya di atambua,"katanya.
Romo Deken juga mendambahkan informasi minuman itu di ambil dari atas mobil juga tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu, kalopun mau diambil seharusnya di ijin atau disampaikan ini diam - diam saja ketika sampai di lurasik baru kami tau jika botol aqua yang berisikan minuman itu sudah di ambil.
Menyikapi persoalan yang terjadi Komandan satgas Pamtas RI - RDTL sektor timur 741/ GN ketika dibungi via telpon genggam mengatakan terkait denga persoalan yang terjadi apakah mau di perpanjang atau di perpendek soalnya apa yang kita lakukan itu sudah sesuai dengan prosudure dan tidak ada salah, karena sesuai dengan informasi akan ada aksi penyelundupan miras makanya anggota kita melakukan pemeriksaan, dan terkait dengan ancaman dirinya sudah meminta maaf, dan saat penggeladahan ditemukan sebotol aqua mini yang berisikan minuman tradisional atau sopi, dan disita anggota.
"Iya apakah persoalan ini mau diperpanjang atau di perpendek,? Karena apa yang sudah dilakukan otu sudah sesuao dengan prosudure karena informasi masyarakat akan ada aksi penyelundupan miras makanya kita lalukan pemeriksaan," ujarnya.
Saat ini kami sudah melakukam pemeriksaan terhadap anggota kami tidak tinggal diam, namum sebelum kami menjelaskan informasi ini sudah terlanjur di sebarluaskan.
"Untuk persoalan ini kami tidak tinggal diam, kami akan selsaikan sebaagai bentuk penghormatan kami kepada tokoh agama," katanya.
Sesuai dengan tuntutan perwakilan pemuda katolik diberikan waktu 3x24 jam untuk melakukan klarifikasi secara terbuka dan meminta maaf jika tidak dilakukan maka akan akan dilakukan aksi besar - besaran dengan melibatkan umat di 3 dekenat.
Editor : Stefanus Dile Payong