ATAMBUA,iNewsBelu.id - Ketua Pastor Pelayanan Rohani Militer Polisi Katolik Keuskupan Atambua, (PASYANMILPOL) Romo Yoris Giri Pr. Menyikapi kejadian yang di duga pengancaman terhadap Ketua Komsos Keuskupan Atambua, Romo Insosius Nahak Pr, di Pos Lookeu, Kecamatan Tasifeto Timur yang di lakukan oleh okunum TNI Satgas Pamtas RI - RDTL Yonif 741/ GN.
Dari informasi yang di terima kejadian pengobrak abrikan hingga berujung pengancaman terjadi sekitar pukul, 11.49 Wita.
Romo Yoris Giri Pr, Ketua Pastor Pelayanan Rohani Militer Polisi Katolik Keuskupan Atambua( Pasyanmilpol) ketika di konfirmasi iNews.id menjelaskan sudah menerima laporan kejadian dari Romo Ino Nahak Pr. Usai menerima laporan dan langsung menghubungi Komandan Satgas untuk segera melakukan pengecekan terhadap anggota di Pos Lookeu karena ini menyangkut Tokoh Agama.
"Iya terimakasih adik, saya sudah mendapat laporan dari Romo Ino Nahak Pr. Terkait kejadian pengobrak -abrikan kendaraan hingga pengancaman, dan saya sudah menelpon komandan satgas untuk melalukan pengecekan karena ini soal pemimpin Agama bisa membias jika diketahui oleh umat," ungkap Romo Yoris.Pr.
Romo Yoris juga menambahkan kepada Dansatgas sayaa menghimbau agar segera mengechek anggota dan segera lalukan klarifikasi jika terbukti bersalah tolong di tindak tegas dan diberikan sanksi disiplin karena ini tokoh agama yang diancam.
"Saya sudah meminta Dastgas untuk segera melakukan pengecekan dan klarifikasi dan jika terbukti bersalah segera melakukan sanksi disiplin terhadap oknum prajurit yang semena - mena melakukan aksi tidak terpuji," Katanya.
Diberitakan sebelumnya: Romo Ino Nahak Pr yang ketua komsos keuskupan Atambua Kepada iNews menjelaskan kejadian berawal ketika mobil yang ditumpangi nya melewati pos Lookeu dan sampai depan pos saya bel, dan tiba - tiba keluarlah seorang anggota TNI meminta Romo untuk berhenti, dan menanyakan darimana dan mau kemana,?
Saat itu saya menjawab jika dari Atambua, namun mereka tidak terima dan terus mengeluarkan kata - kata kasar, ' kamu tau tidak kalo lewat disini harus diperiksa, saya tidak tau karena tidak ada papan pemberitahuan, selang beberapa lama keluar lagi dua orang anggota dan langsung mengatakan lama- lama saya pukul kamu, meskipun sayaa sudah memberitahukan saya adalah pastor.
"Saya dari Atambua, mau kembali ke lurasik namun melewati Laktutus, ketika sampai di depan pos Loookeu, terlihat portalnya terbuka, dan tidak ada juga pemberitahuan jika setiap perlintasan mobil harus diperiksa, tiba - tiba keluar seorang anggota TNI dan menghentikan saya dan mengeluarkan bahasa yang kasar, meskipun sayaa sudah menjelaskan jika saya orang Atambua dan seorang Pastor namun mereka tetap obrak abrik semua isi mobil dan mengira saya seorang pelaku penyelundup" Ungkap Romo Ino Pr.
Saya sudah jelaskan jika saya ini Romo. Namun mereka tidak menghiraukan itu malah mengancam mau pukul.
"Kamu lama - lama saya pukul, ungkap Romo menirukan kata - kata anggota.
Romo Ino Pr juga menambahkan setelah melakukan pemeriksaan sayaa disuruh jalan, atas kejadian ini sayaa langsung melaporkan perbuatan mereka kepada Ketua pembina kerohanian TNI POlri keuskupan Atambua Romo Yoris Giri, Pr.
Editor : Stefanus Dile Payong