ATAMBUA, iNewsBelu.id - Badan jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Malaka dengan Kabupaten Belu juga tiga kabupaten lainya di daratan pulau Timor terputus akibat longsor.
Dari informasi yang di hipun iNews ruas jalan nasional ini baru setahun di kerjakan oleh PT Pundi Mas Bahagia. (PMB) namun baru berjalan satu tahun jalan hot mix yang menelan anggaran miliaran rupiah ini ambles dan sangat membahayakan pengguna jalan baik yang datang maupun pergi kedua wilayah di perbatasan ini.
Beginilah kondisi jalan di desa Teun, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, NTT. Yang ambles sepanjang 20 meter, jalan nasional yang baru berjalan 1 tahun usai di kerjakan oelh PT Pundi Mas Bahagia ini, ambles sedalam puluha meter, kuat dugaan buruknya tembok penahan yang di bangun di sebanding dengan beban kendaraan yang sering melintas.
Agustinus Manek warga desa Teun yang berjualan di spinggir jalan mengatakan, jalan ini sudah hampir sebulan lebih ambles dikarenakan tembok penahan yang di kerjakan saat itu roboh, belum di ketahui betul apa penyebab dari pristiwa ini namun dirinya mengakui ini sangat menyulitkan warga, karena ini satu - satunya akses jalan yang dimiliki.
"Iya benar jalan ini baru dikerjakan setahun yang lalu namun sudah ambles, hal ini dikarenakan tembok penahan yang dibangun itu roboh, mengakibatkan longsor," Ungkapnya kepada iNews.
Agustinus juga menambahkan, putusnya jalan ini sudah bejalan hampir sebulan lebih namun belum juga ada perbaikan, pernah ada petugas yang datang hanya foto setelah itu belum terlihat adanyaa pekerjaan.
"Sejak terjadinya longsor ini petugas hanya datang foto tapi sampai dengan saat ini belum juga diperbaiki," ungkapnya.
Agus Suni pengendara mengatakan longsornya jalan nasional ini sangat menyulitkan masyarakat namun warga tetap nekat melintas meskipun sangat membahayakan, karena ini merupakan satu - satunya akses jalan yang baik.
Memang ada jakan kain namun itu kondisinya lebih buruk olrh karena itu kita berharap secepatnya di perbaiki agar masyarakat kembali beraktifitas normal untuk menjual hasil pertanian mereka demi kebutuhan ekonomi.
"Ini satu - satunya jalan yang baik yang bisa kami lewati saat ini namun sayang jalan yang baru setahun di kerjakan ini kini kondisinya putus total namun kami tetap paksa melintas melewati badan jalan yang masih tersisa, memang ada jalan lain namun kondisinya jauh lebih parah. Oleh karena itu kita berharap jalan ini segera di kerjakan sehingga aktifitas warga bisa kembali normal menjual hasil bumi mereka ke kota," ujarnya.
Editor : Stefanus Dile Payong