LEMBATA, iNewsBelu.id - Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi pada Senin (15/4/2024). Letusan ini menyemburkan kolom abu vulkanis setinggi 700 meter dari puncak kawah.
Data diperoleh iNews, kondisi gunung api terlihat dengan kabut 0-I,kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih kelabu dengan intensitas tipis sedang dan tebal setinggi 50-700 meter di atas puncak kawah.
"Gemuruh lemah, masih teramati leleran lava ke selatan tenggara. Letusan disertai lontaran lava pijar dalam radius puncak dan aliran lava ke sektor selatan tenggara Gunung Lewotolok," tulis laporan pengamat Gunung Api Ile Lewotolok, Senin (15/4/2024). Kemudian tercatat terjadi 43 letusan dengan amplitudo 12.7-33 mm, durasi 36-120 detik. Lalu terjadi 325 gempa embusan, amplitudo 2-22.6 mm, durasi 22-381 detik. Gempa tremor non-harmonik sebanyak 23 kali, amplitudo 1.9-5.8 mm, durasi 127-370 detik.
Selanjutnya gempa vulkanis dangkal sekali dengan amplitudo 2.4 mm, durasi 4 detik. Gempa vulkanis dalam sekali dengan amplitudo 3.2 mm, S-P 0.6 detik dan durasi : 8 detik. "Gunung Ile Lewotolok Level III Siaga," tulisnya.
Pada tingkat aktivitas Level III direkomendasikan kepada masyarakat sekitar Gunung IIe Lewotolok maupun pengunjung atau pendaki maupun wisatawan agar tidak memasuki dan tidak beraktivitas dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas gunung api.
Masyarakat Desa Lamatokan dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak. Kemudian tidak memasuki dan beraktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 3 km. Gunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Editor : Stefanus Dile Payong