ATAMBUA, iNews.id - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) wilayah Kabupaten Belu mendistribusikan bantuan beras
PPKM tahun 2021 kepada masyarakat. Total beras yang disiapkan kurang lebih mencapai 2.000 ton.
Peluncuran beras bantuan PPKM ini diserahkan langsung Bupati Belu kepada perwakilan masyarakat dan disaksikan
Pimpinan Perum Bulog Wilayah Belu serta kepala Kantor Pos dan Giro Atambua.
Pimpinan Wilayah Bulog Belu Naomi Uli mengatakan, jumlah beras yang disiapkan untuk masyarakat Kabupaten Belu
terdampak PPKM kurang lebih 2.000 ton.
"Jadi untuk penyalurannya kami berkoordinasi dengan PT Pos dan Giro Atambua bersama Dinas Sosial Kabupaten belu
untuk melakukan pendistribusian serta pendampingan sehingga tepat sasaran. Penyaluran ini sesuai data yang sudah
disiapkan," ujar Pimpinan Bulog Belu Naomi Uli, Selasa (27/7/2021).
Menurutnya, penyaluran beras PPKM 2021 ini hanya satu kali saja kepada 17.732 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
se-Kabupaten Belu . Untuk satu keluarga penerima mendapatkan jatah 10 kg beras.
Dia berharap, bantuan ini bermanfaat dan tepat sasaran sehingga membantu warga terdampak PPKM.
Sementara itu, Bupati Belu Agustinus Taolin yang menyerahkan beras secara simbolis kepada perwakilan masyarakat
mengharapkan agar masyarakat penerima bantuan tetap mendukung pemerintah melawan Covid-19 dengan mematuhi
protokol kesehatan serta hindari kerumunan.
"Saat ini peningkatan pasien di wilayah Belu terus meningkat setiap harinya. Saya harapkan agar masyarakat jangan
anggap enteng dan selalu taat prokes. Karena hanya dengan taat proskes menjadi obat paling ampuh dalam memutus mata
rantai penyebaran Covid-19 di Belu," kata Bupati.
Agustina Hoar, seorang warga Kelurahan Beirafu penerima manfaat mengaku sangat berterima kasih atas bantuan beras
yang dibagikan pemerintah.
"Sebagai masyarakat kecil kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Karena di tengah pandemi seperti ini
kami sangat kesulitan untuk mendapatkan pasokan makanaan. Kami berharap semoga ke depan bantuan ini terus
diberikan kepada kami yang berpenghasilan rendah," ujar Agustina.
Editor : Stefanus Dile Payong