get app
inews
Aa Text
Read Next : Pengiriman 16 TKI Ilegal Berhasik Di Gagalkan Ditpolairud Polda Kepri

Direkrut kerja Secara Ilegal, dan Ditelantarkan Calo Warga Sikka NTT Meninggal di Kalimantan Timur

Rabu, 03 April 2024 | 17:29 WIB
header img
Pondok tempat tinggal korban dan jenazah saat dibawa menuju lokasi pemakaman di Kuta Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

SIKKA, iNewsBelu.id - Tragedi kemanusiaan kembali menimpa Jodimus Moan Kaka (40 tahun) warga Desa Hoder, kabupaten Sikka NTT, yang dikirim bekerja secara ilegal ke Kalimantan Timur oleh seorang calo tanpa izin resmi, namun sayangnya ketika tiba di kalimantan korban malah di terlantarkan hingga akhirnya meninggal dunia karena sakit yang tidak ditangani dengan baik.

Maria Trisanti Dehope saudari kandung korban saat dimintai komentarnya via telepon, Senin (1/4/2024) siang, mengatakan, kakaknya Jodimus Moan Maka berangkat ke Kalimantan Timur untuk bekerja di perusahaan sawit yang dijanjikan oleh calo yang merekrut. Sang calo perekrut membantu biaya kapal laut sejak keberangkatan dari Pelabuhan L.Say Maumere menggunakan KM Lambelu pada 12 Maret 2024 lalu.

Setelah tiba di Pelabuhan Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, sang calo perekrut juga membantu mengurus transportasi, dan akan mengatur penginapan, urusan makan minum hingga nanti diterima bekerja di perusahaan sawit.

Selain kakaknya, kurang lebih ada 70 orang tenaga kerja lainnya dari berbagai desa di Kabupaten Sikka, yang direkrut calo dan sama-sama berangkat ke Kalimantan pada 12 Maret 2024 lalu.

Namun, faktanya berbeda seperti yang dijanjikan calo perekrut. Menurut Santi, seperti yang disampaikan kakaknya dan calon pekerja lain kepada dirinya,  kordinator calo perekrut yang bernama Yuvinus alias Joker yang berjanji akan mengurus tempat tinggal di pondok dan juga menyiapkan makan dan minum, tidak menepati janjinya. Terpaksa untuk bertahan hidup, mereka bekerja memotong kayu untuk sekedar membeli beras.

"Mereka tinggal di pondok yang disediakan Joker itu, di dalamnya cuma ada alat dapur dengan parang, beras dan air minum atau air untuk masak sama sekali tidak ada," ujar Santi.

Lanjutnya, setelah bertahan berhari-hari di pondok tanpa makan dan minum yang jelas, kakaknya mengalami sakit dan menyampaikan ke Joker untuk membantu berobat, namun tidak ada bantuan.

"Kakak Jodi akhirnya telfon istrinya di Hoder untuk cari uang berobat. Istrinya terpaksa jual babi besar seharga Rp 1 juta dan uangnya dikirim ke suaminya. Setelah dapat uang dari istri dan uang hasil penjualan HP milik Kakak Jodi, ia dengan anak lakinya Fransiskus Minggu menumpang mobil travel menuju ke rumah sakit di Kota Balikpapan. Namun, dalam perjalanan Kakak Jodi meninggal di atas mobil travel," ungkap Santi.

Kata Santi, Jenazah Kakak Jodi bersama anak kemudian dibawa ke RS Balikpapan. Keluarga kemudian menelfon Joker untuk turut membantu biaya pemulangan jenazah dari Balikpapan ke Kabupaten Sikka.

Terhadap sebab kematian tidak diketahui pasti karena tidak ada autopsi yang dilakukan.

"Kami kemudian telfon Joker sampaikan dia untuk bantu pemulangan ienazah. Untuk pengiriman jenazah, pihak rumah sakit minta Rp 24 juta, keluarga kemudian telfon Joker tetapi nomor HP tidak aktif. Kemudian keluarga minta saya ke Balikpapan untuk mengurus jenazah. Saya kemudian turun jemput jenazah sama anaknya sekalian. Saat itu, kami telfon lagi Joker, dia janji mau kirim uang, tetapi tidak ada kejelasan sampai keluarga putuskan untuk makamkan jenazah di tempat kerja saya di Kutai Kertanegara," ungkap Santi.

Lanjutnya, almarhum Jodi kemudian dimakamkan di Kutai Kertanegara pada Jumat (29/3/2024) pukul 17.00 WITA.

Luput dari Pemantauan Aparat dan Lolos Berangkat dari Pelabuhan L.Say Maumere

Ari warga Kampung Galit yang merupakan salah satu tenaga kerja yang direkrut calo Joker, dalam rekaman yang diterima media ini, mengatakan, para perekrut ini mendatangi kami dengan menyampaikan bahwa mereka ada cari tenaga kerja untuk kerja di perusahan sawit di Kalimantan.

"Dapatlah kami ini sekitar 72 orang. Pas sampai di Pelabuhan.

Editor : Stefanus Dile Payong

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut